ANALISIS PENGARUH GLOBALISASI TERHADAP NASIONALISME DI KALANGAN GENERASI MUDA DAN STRATEGI PENCEGAHANNYA

 

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 4
[ 1 ]. ABDULLAH REYHAN (2310431029)
[ 2 ]. ALIF HANAFI IDRIS (2310432009)
[ 3 ]. ANDRI ADRIAN (2310432043)
[ 4 ]. FADILA FAJRINI (2310432011)
[ 5 ]. MUHAMMAD ZIKRA (2310431031)
[ 6 ]. NAADHIRAH FAZILATUN NISA (2310433021)
[ 7 ]. RAKHA NOUFAL KHAIRAN (2310432003)

(Mata Kuliah Kewarganegaraan, DEPARTEMEN MATEMATIKA DAN SAINS DATA, FMIPA UNAND-2024) 

ABSTRAK
Globalisasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti kebudayaan, di seluruh dunia. Di era digital ini, proses globalisasi semakin dipercepat oleh kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam penulisan artikel ini kami menggunakan metode penelitian studi kepustakaan, artikel ini akan membahas bagaimana globalisasi mempengaruhi nasionalisme generasi muda, serta bagaimana era digital menjembatani, mefasilitasi, serta mempercepat perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam hubungan antara globalisasi dengan nasionalisme. Selain itu, media sosial dan platform digital lainnya memainkan peran penting dalam memperkuat ikatan komunitas dan membentuk integritas nasional yang lebih dinamis dan interaktif. meskipun ada tantangan dalam menghadapi arus globalisasi, era digital juga memberikan peluang bagi bangsa Indonesia untuk memproyeksikan identitas budaya bangsa ke panggung global. Dengan demikian, keseimbangan antara penerimaan pengaruh global dan pelestarian identitas nasional merupakan kunci dalam menghadapi tantangan globalisasi di era digital.

Kata kunci: globalisasi, nasionalisme, era digital, kebudayaan

 

 

 

 

 

PENDAHULUAN
Globalisasi adalah salah satu fenomena yang terjadi dalam peradaban manusia yang bersifat dinamis, yaitu terus mengalami perubahan dan hal ini merupakan bagian dari proses kehidupan manusia. Teknologi dan informasi menjadi salah satu faktor yang menjadikan arus globalisasi semakin cepat (Siburian, Hasanah, dan Fitriana, 2021). Globalisasi menyebabkan batas antar negara menjadi semakin kabur sehingga dapat memudarkan sikap nasionalisme dan merubah pola pikir generasi muda Indonesia. Selain itu, banjirnya informasi akibat dari cepatnya teknologi informasi dan komunikasi yang di bawa arus globalisasi menjadi ancaman terbesar hingga saat ini. Hal ini disebakan karena para generasi muda Indonesia tidak menyaring dengan baik nilai yang dibawa oleh arus globalisasi.
Pasal 27 ayat 3 UU ITE menyebut melarang setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik. Pasal ini menekankan bahwa kita tidak boleh menyalahgunakan teknologi apalagi jika itu memicu kerugian bagi pihak lain. Sementara itu, globalisasi memberikan banyak perubahan dalam kehidupan kita terutama di kalangan generasi muda, seperti penggunaan teknologi yang semakin canggih dapat memberikan kesempatan kepada beberapa oknum yang menggunakan teknologi untuk hal yang salah. Selain itu, globalisasi juga memberikan dampak yang buruk pada generasi muda seperti majunya teknologi menyebabkan mudah masuknya informasi dan menjadikan dunia seolah tak memiliki batas dan generasi muda berpikir bahwa mereka bisa mendapatkan segala hal dengan mudah. Dan hal inilah yang menimbulkan sikap individualistik yang seakan-akan mereka tidak membutuhkan orang lain serta menyebabkan rasa nasionalisme dikalangan generasi muda terus meenurun seiring dengan perkembangan zaman. Era globalisasi sebenarnya memberikan tantangan dan peluang baru dalam membangun semangat nasionalisme, tetapi hal ini malah menjadi ancaman bagi bangsa Indonesia karena generasi mudanya yang diharapkan menjadi agen perubahan ternyata tidak berjalan dengan semestinya.
Salah satu contoh masalah yang paling umum dan yang marak terjadi sekarang adalah tentang penggunaan media sosial, yaitu masifnya penyebaran hoax menjelang kontestasi politik setiap lima tahun (Made Kartika dan Putu Bagus Mustika, 2023). Hal ini terjadi karena para pemakai media sosial yang mudah dikendalikan dengan konten yang memicu terjadinya pertikaian tanpa menelaah dan mecari kebenarannya terlebih dahulu. Permasalahan ini berpotensi menghilangkan rasa nasionalisme dan integritas bangsa dikalangan generasi muda Indonesia.
Adanya dampak negatif tersebut merupakan suatu masalah yang harus diselesaikan agar dikemudian hari tidak mengakibatkan runtuhnya rasa nasionalisme dan sikap serta pemahaman generasi muda mengenai identitas bangsanya, perlunya rancangan strategis yang efektif dalam membentuk dan memperkuat rasa nasionalisme yang ada pada generasi muda dalam menghadapi perkembangan yang terjadi di era globalisasi. Hal ini bertujuan agar kita dapat menganalisis pengaruh dan dampak yang ditimbulkan akibat dari perkembangan zaman pada generasi muda Indonesia. Selain itu, kita berharap generasi muda dapat memahani penyebab permasalahan dari kurangnya literasi digital dan setiap pengaruhnya terhadap sikap dan pemahaman generasi muda pada nilai-nilai nasional. Kita sebagai generasi muda juga perlu untuk membentuk rancangan strategis yang dapat menyelesaikan permasalahan generasi muda saat ini agar dapat memperkuat rasa nasionalisme generasi muda sehingga identitas bangsa selalu tetap terjaga.
Oleh karena itu, kita perlu memecahkan permasalahan yang terjadi dikalangan muda saat ini agar generasi muda kita tidak semakin tenggelam akibat dampak dari globalisasi. Meningkatkan rasa nasionalisme dari tiap kalangan muda Indonesia sangat diutamakan dalam membangun Indonesia emas. Sehingga perlu adanya kesadaran pada generasi muda untuk membentuk serta memperkuat rasa nasionalisme di era globalisasi yang akan terus terjadi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan tata cara penelitian studi literatur yaitu dengan serangkaian aktivitas yang berkenaan dengan tata cara pengumpulan informasi pustaka, membaca serta mencatat, dan mengelola artikel penelitian yang sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Artikel ini akan lebih berpusat untuk mendiskusikan hasil-hasil penelitian yang terdahulu terkait dengan analisis pengaruh globalisasi terhadap nasionalisme pada kalangan generasi muda. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif sebab informasi yang dipaparkan berbentuk deskripsi yang dijabarkan dalam bentuk statement. Adapun data yang dipaparkan diperoleh dari dokumentasi seperti berupa buku-buku atauxe-book dan artikel-artikelxyangxrelevan serta berkaitan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Globalisasi banyak membawa perubahan bagi kehidupan kita, mulai dari aktivitas, karakter, gaya hidup hingga jiwa nasionalisme generasi muda. Semakin majunya arus globalisasi maka semakin berkurang juga rasa cinta tanah air, persatuan dan kesatuan serta dapat mengikis budaya kita sendiri. Hal ini berdampak negatif bagi jiwa nasionalisme generasi muda asli Indonesia (Amrah,2016). Nasionalisme menjadi hal yang paling dasar dalam membangun karakter suatu bangsa. Jiwa nasionalisme yang tumbuh dalam diri individu akan menjadi landasan kita untuk mencintai tanah air. Hal ini bertujuan untuk menjaga kepentingan negara dan dapat mengharumkan nama baik bangsa Indonesia melalui berbagai prestasi dikancah internasional (Purnamasari, Zikri, dan Syafitri, 2021).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Nasionalisme mengandung dua arti yakni paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri yang bersifat kenasionalan serta adanya kesadaran keanggotaan dalam suatu bangsa yang secara potensial atau aktual bersama-sama mencapai, mempertahankan, dan mengabadikan identitas, integritas, kemakmuran, dan kekuatan bangsa, lalu yang kedua diartikan sebagai semangat kebangsaan. Namun, terdapat beberapa hal yang menyebabkan terkikisnya jiwa nasionalisme dikalangan generasi muda. Ini dapat dilihat dari kurangnya keinginan generasi Indonesia untuk melestarikan kebudayaan nya sehingga banyak kebudayaan Indonesia yang diakui oleh bangsa lain, seperti batik yang diakui oleh Malaysia dan tiongkok sebagai kebudayaan nya, wayang kulit yang juga diakui oleh Malaysia dan masih banyak lagi.
Tidak hanya kebudayaan yang menjadi tolak ukur mengapa nasionalisme generasi muda mulai terkikis tetapi teknologi juga menjadi salah satu faktor terkuat dalam masalah ini. Dengan adanya kemajuan teknologi dan informasi Masyarakat cenderung bersikap individualistik sehingga menjadikannya kurang bersosialisasi dan tidak mempedulikan lingkungan sekitarnya. Hal inilah yang menjadikan persatuan pada diri generasi muda Indonesia perlahan mulai berkurang. Adapun dampak negatif dari teknologi terhadap generasi muda adalah :
Disinformasi dan hoaks: Penyebaran berita yang belum diketahui kebenarannya sering kali menimbulkan konflik dan membuat persatuan kita menjadi terpecah belah.
Ketergantungan dan penyalahgunaan: ketergantungan akan media sosial dapat membawa pengaruh buruk pada generasi muda, apalagi jika penyalahgunaan teknologi yang sedang marak terjadi saat ini. Hal ini menyebabkan kurangnya interaksi sosial secara langsung dan dapat mengurangi rasa kebersamaan dan persatuan antar generasi muda.
Untuk mengatasi tantangan dengan memanfaatkan peluang yang ada dalam era globalisasi, kita perlu strategi yang komprehensif dan terintegrasi dari berbagai pihak, termasuk peemerintah, lembaga pendidikan dan masyarakat luas. Beberapa strategi yang dapat kita lakukan antara lain:
Pendidikan literasi digital sangat diperlukan untuk memastikan generasi muda memiliki keterampilan kritis dalam menggunakan teknologi digital.
Pemerintah harus melakukan sosialisasi tentang dampak negatif dari penyalahgunaan teknologi sehingga kita dapat mengurangi disinformasi dan penyebaran hoax.
Mengembangkan platform yang mendorong interaksi positif antar generasi muda dari berbagai daerah sehingga dapat membantu memperkuat rasa persatuan dan memahami keberagaman budaya Indonesia.
Mendorong produksi konten digital yang mengedepankan nilai-nilai Pancasila, nasionalisme, dan keberagaman budaya dapat membantu memperkuat integritas nasional.
Pendidikan dan ekstrakurikuler harus mengintegrasikan Pendidikan yang mengandung nilai-nilai Pancasila yang membangun solidaritas dan persatuan.
Adanya pengawasan dari orang tua terhadap anaknya agar tidak ketergantungan terhadadap teknologi yang akan berakibat fatal nantinya.
Masa depan bangsa Indonesia sangat bergantung pada generasi muda saat ini. Dengan adanya pemahaman yang mendalam tentang pentingnya persatuan dan nasionalisme serta penggunaan teknologi yang bijak, generasi muda Indonesia dapat menjadi agen perubahan yang membawa dampak positif. Melalui pendidikan, sosialisasi kesadaran, dan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan nilai-nilai nasionalisme dan integrasi nasional dapat terus diperkuat.
Hal ini memberikan landasan yang kuat untuk tindakan lebih lanjut dalam upaya memperkuat nasionalisme dan persatuan di kalangan generasi muda Indonesia. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, masyarakat, dan generasi muda sendiri adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, Indonesia dapat menghadapi tantangan globalisasi dan era digital dengan rasa kebanggaan dan jiwa nasionalisme yang kuat.
KESIMPULAN
Dapat kita simpulkan bahwa hal ini menunjukkan globalisasi memiliki pengaruh yang signifikan terhadap integrasi nasional terutama rasa nasionalisme di kalangan generasi muda Indonesia. Meskipun globalisasi membawa banyak pengaruh yang baik, seperti akses informasi yang cepat dan peluang untuk kolaborasi dan gerakan sosial, globalisasi juga membawa tantangan bagi Indonesia. Tantangan ini membawa dampak negatif yang dapat mengikis nasionalisme generasi muda jika tidak dihadapi dengan baik.
Generasi muda Indonesia harus lebih memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi dan lebih waspada akan dampak negatif nya bagi bangsa dan negara. Sehingga kita dapat terus menjaga identitas bangsa dan jiwa nasionalisme kita agar tidak tergerus dibawa arus globalisasi.
REFERENSI
Indonesia. 2016. Undang-Undang (UU) Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik. Jakarta.
Amrah. (2016). Mengulik Pengembangan Nasionalisme Generasi Muda. Jurnal Publikasi Pendidikan, 6(2), 90-97.
Dalilah, Else Auvi. 2022. Mengikisnya Nilai Persatuan dan Kesatuan Pada Masyrakat. Kediri: Iik Strada Indonesia.
Ratri, Elisa Puspita. 2022. Urgensi pancasila dalam menanamkan jiwa nasionalisme
pada generasi muda di era globalisasi.. Jurnal Global Citizen: Surakarta

Kartika, I Made, dan I Putu Bagus Mustika. 2023. Peran Generasi Muda dalam Menangkal Hoax di Media Sosial Untuk Membangun Budaya Demokrasi Indonesia. Vol 1 No.2. Jurnal of Civic Education Research.

Pujasmara, Destiani Dwi , dkk. 2021. Globalisasi sebagai Pengaruh Nilai Nasionalisme bagi Generasi Muda. Jurnal Pendidikan Tambusai: Jakarta.

Purnamasari, O., Zikri, A., & Syafitri, N. (2021). Nasionalisme dalam Karya Sajak Video Nusantara. Dalam A. Fahrudin, M. R. Bustami, L. Andriyani, W. K. Albert. (Eds.), Nasionalisme: Ragam dan Rasa (hal. 37). Yogyakarta: Idea Press.

Sari, Euis Naya. 2020. Nasionalisme . https://pusdiklat.bps.go.id/diklat/bahan_diklat/BA_2841.pdf

http://repository.uinsu.ac.id/590/6/BAB_III.pdf. ***