Oleh: Aprila Aurahmi
(Mahasiswa Sastra Inggris UNAND)
Siapa yang tidak kenal dengan Walt Disney. Ia adalah adalah salah satu tokoh paling inspiratif dalam sejarah dunia hiburan. Ia dikenal sebagai pendiri Walt Disney Company sekaligus pencipta beberapa karakter kartun yang sangat mendunia seperti Mickey Mouse, Donald Duck, dan Cinderella. Ia adalah pelopor film kartun animasi dan sudah berkarir membuat film sejak tahun 1920an. Perlu diketahui, sebelum sebesar dan sepopuler sekarang, ia sudah mengalami jatuh bangun dalam dunia animasi. Namun, ia dengan gigih dan semangatnya tetap bangkit berdiri demi meraih kesuksesan.

Walter Elias Disney atau yang dikenal dengan Walt Disney, lahir pada 5 desember tahun 1901 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Disney merupakan anak keempat dari berempat bersaudara. Ia lahir dari pasangan Elias Disney dan Flora Disney. Ayahnya adalah seorang keturunan kanada yang bekerja sebagai tukang kayu, petani dan kontraktor bangunan. Sementara itu, ibunya adalah seorang perempuan campuran Inggris – Jerman. Sang ibu, sebelum menikah berkerja sebagai guru. Namun, demi fokus menjadi ibu rumah tangga ia memutuskan untuk tidak bekerja lagi.
Semasa kecilnya, Walt sangat disayang oleh semua orang dilingkungannya. Sebab paras dengan rambut coklat keemasan membuat orang-orang gemas dengannya. Namun, pada tahun 1906, ia dan keluarga terpaksa pindah. Alasannya karena tempat itu sudah tidak aman. Disebabkan karena adanya tetangga yang pelaku kriminal yang membuat resah warga.
Pada Februari 1906, ayah Disney menjual rumahnya dan pindah ke kota Marceline. Marceline merupakan kota kecil yang penduduknya bermata pencaharian sebagai peternak. Jadi, ketika pindah ke kota ini, Disney sekeluarga langsung mengurus segala hal yang berhubungan dengan ternak. Setiap harinya, ia dan Herbert serta Raymond bertugas menanam pohon. Dan khusus untuk kakak ketiganya, Roy membantu mengurus kuda dan sapi di pertenakan keluarga. Sementara ibunya, mengerjakan pekerjaan rumah, mengurus ayam, menjual telur ayam dan berkebun.
Selain membantu mengurus ternak dan sebagainya, ketiga kakaknya juga bersekolah. Walt yang pada saat itu baru berumur 6 tahun, tidak diperbolehkan sang ibu untuk bersekolah. Hal ini terjadi karena ibunya merasa bahwa ia masih terlalu kecil untuk pulang-pergi ke sekolah setiap harinya. Jadinya, ia diajar di rumah oleh ibunya yang memang pernah menjadi seorang guru.
Di waktu senggangnya, ia sering mengamati alam sambil menggambar seperti burung maupun gunung. Hal inilah membuat walt kecil sudah terlatih menggambar. Ia akan menjual gambarnya kepada teman-temannya. Doc Sherwood merupakan salah satu tetangga Walt yang sering membeli gambarnya. Sehingga, ia semakin merasa bahwa menggambar adalah bakatnya.
Pada tahun 1911, sang ayah jatuh sakit sehingga mereka terpaksa pindah ke Kansas City. Beberapa hewan ternaknya dijual karena keluarganya jatuh miskin. Demi menyambung kehidupan, Walt akhirnya berjualan koran.
Pagi-pagi sekali sekitar pukul 03.30 pagi, Walt mulai berkeliling untuk menjajakan korannya. Namun, sangat disayangkan semua uang yang didapatkan akan diserahkan kepada ayah tanpa ia diberi upah sedikitpun. Kadang, ia sering tertidur di dekat pintu perumahan. “Melihat ketekunan dan kegigihannya sedari kecil, bagaimana ia dapat beradaptasi dengan baik dari berpindah-pindahnya rumah. Sedari kecil sudah terlihat bahwa ia akan menjadi orang besar” ucap Aprilia Rahmayani, seorang mahasiswa dari Universitas Andalas.
Walt Disney belajar di sekolah barunya, bernama Benton Grammar School. Demi mempertahankan bakat menggambarnya, ia mulai membuat gambar di pojok buku yang nantinya jika di buka secara cepat gambar tersebut seolah-olah bergerak. Disana ia mendapat teman baru, bernama Walter Pfeiffer.
Keluarga Walter sangat menyukai segala hal berbau film dan teater. Jadi, Walt sering sekali diajak pergi nonton film maupun teater. Bagi Walt, keluarga Walter sudah dianggap sebagai keluarga keduanya.
Pada tahun 1917, keluarga Disney pindah lagi. Kali ini, mereka kembali ke kampung halaman sebelumnya, Chicago. Walt kemudian melanjutkan pendidikan SMA di McKinley High School. Di sana, dia ngambil kelas menggambar dan fotografi. Ia juga bikin kartun buat ngisi koran sekolah. Malamnya, Walt kursus di Chicago Academy of Fine Arts. Tiada hari tanpa menggambar. Walt Disney bener-bener mengejar cita-citanya sebagai kartunis koran.
Setahun kemudian perang dunia 1 meledak. Walt tergerak hatinya untuk jadi tentara. Ia putus sekolah dan mengabdikan dirinya kepada negara. Namun, ia ditolak karena masih dibawah umur. Walt akhirnya memutuskan menjadi supir ambulans.
Setelah perang, tepatnya pada tahun 1919 ia kembali ke Kansas City. Disana ia berteman baik dengan Ub Iwekrs. Ia dan rekannya itu membangun studio. Namun sayang karena kekurangan dana, studio tersebut akhirnya ditutup. Tapi tidak sampai disitu, ia bekerja di sebuah studio iklan. Dari sana ia mulai jatuh cinta sama animasi. Teknik animasi pertama yang ia pelajari yaitu cel animation.
Walt merasa bahwa animasi pertamanya dari teknik cel animation ini bisa ia ajukan ke pemilik Kansas City Film Ad Company, A. V. Cauger. Tapi, idenya tersebut ditolak mentah-mentah. Hal ini membuat Walt pergi dari studio tersebut bersama rekannya Fred Harman.
Bersama Fred, Walt mendirikan perusahaan animasi sendiri. Animasi pertama yang mereka buat adalah Laugh-O-Grams yang sukses tenar. Walau sukses, animasi tersebut tidak menghasilkan cukup uang untuk membayar para pekerjanya. Pada tahun 1923, Laugh-O-Grams terpaksa bangkrut. “Ini penuh dengan karakterisasi dan penceritaan yang baik. Dongeng kartunnya diperbarui dengan standar tahun 1920-an, tetapi sebagian besar masih lucu hingga saat ini” ucap Andre M seorang penikmat kartun animasi.

Selanjutnya, Walt dan Roy mendirikan perusahaan baru yang diberi nama Disney Brothers Studio. Dari studio ini berhasil merilis animasi berjudul Oswald the Lucky Rabbit. Namun, ia dikhianati oleh salah satu rekan kerjanya yaitu Mintz. Akibatnya, usahanya kembali hancur.
Pada tahun 1928, Walt dan Iwekrs berhasil memproduksi Mickey Mouse. Setelahnya, ia menciptakan animasi bersuara yaitu Steamboat Willie yang di dalamnya terdapat suara dan musik. Kali ini usahanya membuahkan hasil yang luar biasa, Steamboar tenar dimana-mana.
Kesuksesan selanjutnya terjadi pada tahun 1932, berjudul Flowers and Tree. Ini menjadi animasi berwarna pertama di dunia. Animasi tersebut menyabet penghargaan Oscar sebagai Best Cartoon Short Subject. “Ini adalah film pendek animasi pemenang penghargaan yang dibuat dengan sangat baik, dengan urutan yang dibuat dengan cerdik seperti pepohonan dan bunga-bunga yang terbangun di pagi hari dan para karakter yang membunyikan alarm setelah tunggul pohon tua yang pemarah memulai kebakaran hutan karena cemburu.” Dikutip dari ulasan akun OllieSuave-007.
Pada tahun 1923, Walt memiliki terobosan baru yaitu film berjudul Snow White and the Seven Dwarfs. Pada awalnya, ia dianggap gila karena merilis film animasi berdurasi panjang. Tidak ada usaha yang mengkhianati hasil, film tersebut meledak di pasaran dan jadi box office di bioskop. “Ini adalah salah satu film Disney favorit saya sejak saya masih kecil dan sekarang masih ada dalam daftar film favorit saya, dulunya film ini berada di urutan pertama dalam daftar saya, namun sayangnya dipindahkan ke urutan ke-5, namun yang penting film ini masih ada dalam daftar saya” dikutip dari akun Meredith Toich.
Setelah banyaknya perilisan berbagai film animasi, Walt akhirnya membuka Disneyland pada tahun 1955. Disneyland langsung merebut perhatian dunia.
Dari perjalanan kisah hidup Walt Disney, kita dapat belajar bahwa tidak ada yang tidak mungkin selagi kita berusaha. Walt pernah berkata “jika kamu bisa memimpikan itu, kamu pasti bisa mewujudkannya”. Inti dari segalanya adalah tidak berhenti berusaha dan mengembangkan potensi yang ada.
Walt Disney mewariskan tidak hanya karyanya yang luar biasa kepada dunia. Namun, juga semangat juangnya dalam meraih impian.***
Padang, 27 Maret 2023