Jakarta, Mimbar – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah melakukan penyelesaian akhir pembangunan Bendungan Gondang yang terletak di Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah. Kehadiran bendungan yang membendung Sungai Garuda ini akan mengalirkan air irigasi lebih kontinu dari yang sebelumnya mengandalkan tadah hujan.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Bendungan Gondang merupakan salah satu dari program pembangunan 65 bendungan yang bertujuan menambah tampungan air sehingga kontinuitas suplai air irigasi ke sawah terjaga.
“Saat ini dari 7,3 juta hektar lahan irigasi, hanya 11% yang mendapatkan jaminan air dari bendungan akan menjadi 19-20% dengan selesainya 65 bendungan,” kata Menteri Basuki.
Bendungan Gondang yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Ditjen Sumber Daya Air memiliki kapasitas tampung 9,15 juta meter kubik dan luas genangan 43,86 hektare. Bendungan ini akan menyuplai air bagi daerah irigasi seluas 4.680 hektare di Kabupaten Karanganyar dan Sragen.
Selain irigasi, manfaat lainnya adalah menjadi sumber air baku bagi Kabupaten Karanganyar dan Sragen masing-masing sebesar 100 liter/detik, mereduksi debit banjir sebesar 8% dari semula 503 m3/detik turun menjadi 462 m3/detik, konservasi air (ground water recharge), destinasi wisata, sebagai kawasan konservasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Garuda.
Pembangunan dilakukan sejak tahun 2014 dengan anggaran Rp 657 miliar dengan kontraktor PT Waskita Karya.
Bendungan Gondang dibangun sejak tahun 2014 dan ditargetkan selesai pertengahan tahun 2019. Progresnya saat ini mencapai 91% dan tengah menyelesaikan pekerjaan tower intake, landscaping, dan mekanikal elektrikal. Selain itu juga tengah dilakukan proses sertifikasi dari Komisi Keamanan Bendungan untuk penggenangan (impounding).
Selain Bendungan Gondang, Kementerian PUPR juga tengah membangun 4 bendungan lain di Jawa Tengah, yakni Bendungan Randu Gunting di Kabupaten Blora, Bendungan Jragung di Semarang, Bendungan Pidekso di Kabupaten Wonogiri serta Bendungan Jlantah di kabupaten Karang Anyar. (ms/rls/ald)