Bupati Sutan Riska: “Saya Bangga jadi Orang Minangkabau”

DHARMASRAYA (MIMBAR)–Di era disropsi sekarang ini, generasi milenial rentan terhadap pengaruh budaya asing yang kebanyakan menjerumuskan anak negeri. Oleh karena itu, organisasi perempuan bernama Bundo Kanduang yang lahir dengan membawa nilai-nilai budaya Minangkabau, ibarat siraman embun di tengah padang gersang. “Saya mendukung seribu persen,” kata Bupati Sutan Riska saat didapuk memberi sambutan dalam acara peringatan ulang tahun Bundo Kanduang tingkat Sumbar di auditorium Kantor Bupati Dharmasraya, Senin 18/11/19).

Menurut bupati termuda di Indonesia itu, Minangkabau dengan segala keragaman karyanya merupakan salah satu benteng bagi generasi milenial menghadapi serbuan budaya asing di era disrupsi ini. Sebab budaya Mnangkabau tidak hanya membawa nilai-nilai luhur bangsa, melainkan juga kaya dengan karya, sehingga mampu menjadi penggerak kehidupan kemasyarakatan. “Terus terang, saya bangga jadi masyarakat Minangkabau,” tegas kader PDI P ini.

Kekayaan Minangkabau, imbuh dia, terletak pada fashion yang kini sudah berkembang sangat pesat. Pakaian pengantin saja, Minangkabau memiliki beraneka model. Bahkan di setiap daerah ada ciri khusus dalam kebiasaan memakai pakaian pengantin. Hal itu merupakan kearifan lokal yang harus dijaga dan dikembangkan. Selain fashion, Minangkabau juga terkenal dengan kulinernya yang lezat dan bergizi.

“Sambal lado saja kita punya 54 varian. Belum randang dan aneka masakan khas daerah. Ini menjadi daya tarik wisata yang luar biasa besar. Kita harus manfaatkan potensi budaya itu untuk tujuan ekonomi, disamping tujuan membentuk karakter manusia,” terang Bupati Sutan Riska.

Oleh karena itu, perlu dilaksanakan berbagai iven budaya yang bisa menjadi sarana untuk promosi dan mengenalkan budaya Minangkabau.

Di hadapan Ketua Bundo Kanduang Sumbar Prof. Raudha Thaib, Sutan Riska lebih jauh mengatakan, Bundo Kanduang harus terus berupaya agar pada setiap iven budaya yang digelar, seyogyanya melibatkan generasi milenial. Dengan begitu, ada kesadaran buat generasi milenial untuk membentengi diri dengan budya Minangkabau, mengingat budaya asing terus menggempur dan membangun pengaruh untuk kepentingan negara asalnya.(ms/rls)