
Padang, Mimbar — Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar lebih setahun lagi, tepatnya September 2020. Namun, nama DR. Drs.Reydonnyzar Moenek, M.Devt.M atau yang akrab disapa Donny Moenek sudah ramai diperbincangkan berbagai kalangan. Tidak saja oleh kalangan politisi, tapi juga di kadai-kadai kopi.
Apalagi sejumlah tokoh di Sumbar, baik dari ulama, tokoh adat hingga Bundo Kandung, sangat berharap Donny Moenek kembali memimpin Sumbar. Karena, mereka merasakan betul, bagaimana lakek tangan Donny Moenek saat menjadi Pejabat Gubernur Sumbar 2015-2016 lalu.
“Meski hanya enam bulan jadi Penjabat Gubernur Sumbar, Donny Moenek telah memperlihatkan kepiawaiannya sebagai gubernur,” ujar Ketua Dewan Masjid indonesia (DMI) Sumbar Buya Yulius Said beberapa waktu lalu.
Mungkin karena banyaknya tokoh, baik tokog adat maupun ulama yang mengakui kehebatan Donny Moenek yang kini menjabat sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPD RI, kini nama putra asli Tanah Datar mulai jadi bahan cerita dan diskusi hangat di kadai-kadai kopi.

“Pak Donny sosok yang patut dan pantas maju Cagub dan jadi Gubernur Sumbar pada Pilgub 2020,” ujar Erik, seorang pemuda, saat minum kopi di sebuah lapau di bilangan Andalas Padang, Minggu (21/7/2019).
Menurut Erik, rekam jejak mantan pejabat di Kemendagri RI sangat clear dan clean, sosok bersih seperti Donny Moenek ini yang dibutuhkan Sumbar lima tahun ke depan.
“Sudahlah, Pak Donny itu punya modal komplek menjadi pemimpin, bahkan dia tokoh yang multi talenta untuk menjadi bapak pelayan rakyat dan daerah,” ujar Burhan, seorang warga di Kasang, Sabtu(20/7/2019) sore kemarin.
Malah kabar Donny Moenek siap adu debat tentang ide dan konsep untuk Sumbar lebih baik juga sudah dinanti dan ditunggu publik ranah minang.
“Saya siap adu konsep kapan perlu debat terbuka dengan calon gubernur lain, kalau bisa debat itu live dan viral di berbagai media sosial,”ujar Donny yang mengusai empat bahasa asing itu, dihubungi Minggu siang lalu.
Menurut Kordinator Komunitas Masyarakat Peduli Sumbar (Kapas) Isa Kurniawan, model debat terbuka memilih pemimpin adalah sebuah keniscayaan untuk Sumbar maju.
“Masyarakat harus diberi ruang untuk mengetahui ketajaman dan kelayakan calon pemimpinnya, medianya ya itu tadi debat terbuka, dan Kapas siap menggelar debat publik bakal calon Gubernur Sumbar itu,” ujar Isa.
Menurut Isa banyak muncul tokoh untuk jadi calon gubernur merupakan pertanda baik.
“Baik karena Sumbar tidak pernah kehilangan tokoh atau figur untuk memimpin. Baik karena masyarakat bisa menganalisa siapa yang layak mereka pilih menjadi pemimpin di Sumbar ini,” ujar Isa.
Dari tracking media ini, beberapa figur terus menggelinding di bursa Pilkada Sumbar 2020, sebut saja Kapolda Sumbar Fakhrizal, Wagub Sumbar Nasrul Abit, Walikota Payakumbuh Riza Fahlepi, Bupati Agam Indra Catri, Bupati Padang Pariaman Ali Mukhni, Ketua Partai Demokrat Sumbar Mulyadi, Politisi dan mantan Bupati Tanah Datar dua periode Shadiq Pasadique dan Walikota Padang Panjang Fadly Amran.
Pilkada di Sumbar masuk dalam agenda Pilkada Serentak Nasional pada September 2020 mendatang. Dari 19 Kab/kota yang ada, 14 Kab/kota menggelar Pilkada, ditambah Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur untuk menggantikan Irwan Prayitno dan Nasrul Abit yang akan berakhir tahun depan. (ms/ini/ald)