Jakarta, Mimbar — Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek menjelaskan, dana task force tersebut merupakan dana yang dikumpulkan secara kolektif oleh seluruh anggota DPD RI. Pemanfaatannya untuk bencana berdampak signifikan di mana pun di 34 provinsi di Indonesia.
“Jadi, jika terjadi bencana signifikan, masing-masing anggota bisa mengajukan usulan untuk bantuan tersebut ke pimpinan DPD RI,” kata pamong senior yang akrab disapa Donny Moenek ini.
Lebih lanjut Donny menyebutkan, pimpinan DPD RI punya komitmen dan kepedulian yang sama untuk membantu daerah terdampak bencana lewat dana task force DPD RI ini. Saat ini ada wacana memperbesar sumbangan dana tersebut. Kepastiannya masih menanti keputusan rapat pimpinan.
“Pak Oesman Sapta Odang dan Pak La Nyala Mattaliti punya komitmen dan kepedulian yang sama dalam membantu daerah-daerah di Indonesia yang terdampak bencana di Indonesia,” kata pakar fiskal dan pemerintahan yang pernah menjadi Penjabat Gubernur Sumbar ini.
Untuk pemanfaatannya, kata Donny, disesuaikan dengan kebutuhan dari para korban kerusuhan di Wamena dan gempa di Maluku. Terutama sekali berkaitan dengan kebutuhan hidup yang mendasar seperti pekerjaan, tempat tinggal, makanan dan usaha serta pendidikan bagi anak-anak.
“Untuk jangka pendek, persoalan sudah dapat ditangani dengan memfasilitasi kepulangan perantau ke kampung, dan memberikan bekal uang seperlunya. Tapi jangka panjang perlu dipikirkan bagaimana bisa mereka melanjutkan kehidupan di kampung,” ujar mantan Juru Bicara Kemendagri itu.
Bagi Perantau Minang yang ingin bertahan di Wamena, harus terus di monitor bagaimana keadaannya. Walaupun kondisi Wamena sudah mulai kondusif sebut Donny, tapi perlu juga kewaspadaan.
“Mereka yang ingin tinggal perlu juga dibantu untuk membangun kembali tempat tinggal dan usahanya. Tak lupa juga bantuan modal bagi mereka,” ucapnya.(ms/dol/ald)