Donny Moenek Dukung Gagasan Dino Patti Djalal Bentuk Diaspora Indonesia

Sekjen DPD RI bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi di acara Diaspora Indonesia. foto.dok

Jakarta, Mimbar – Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Daerah RI Reydonnyzar Moenek memenuhi undangan Ketua Dewan Pengawas Indonesia Diaspora Network (IDN) Global, Dino Patti Djalal menghadiri Kongres Diaspora Indonesia Ke-5 yang tahun ini bertajuk ‘Empowering Indonesia’s Human Capital’, di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2019).

Donny Moenek bersama Gubernur DKI Anies Baswedan. foto.dok

Acara bergengsi ini dihadiri oleh ratusan perantau Indonesia baik yang telah menetap dan bekeluarga di luar negeri maupun para profesional yang sedang menimba ilmu maupun bekerja di luar negeri. Bahkan, pada kongres ke-4 (1 Juli 2017) berhasil mendatangkan Presiden Amerika Serikat yang ke-44 Barack Obama.

Donny Moenek bersama Direktur MDNG Burmalis Ilyas. foto.dok

Untuk tahun ini, IDN Global telah mengemas sejumlah acara dengan turut menghadirkan beberapa tokoh tenar seperti Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, putra Presiden ke-3 RI BJ Habibie yakni Ilham Habibie, Ketua KADIN Rosan Roeslani, News Anchor Najwa Shihab, serta tentu saja Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

Dalam sambutannya, Dino Patti Djalal mengusulkan agar dibentuknya Badan Nasional Diaspora Indonesia. “Saat ini kita mendengar banyak diaspora pulang, tapi kantor mana yang harus dikunjungi. Siapa yang harus kita melapor. Lalu kalau ada keahlian harus lapor ke siapa? Prosesnya seperti apa, saya mendapatkan ini dari aspirasi berbagai komunitas diaspora. Usulan itu didasari karena ada potensi enam juta diaspora di luar negeri. Dari enam juta itu, TKI hanya sepertiganya.”

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut baik inisiasi yang dilakukan IDN Global untuk terus menggali potensi diaspora Indonesia hingga Kongres ke-5, “Dalam RPJMN 2020-2024, pemerintah tampaknya tidak terlalu berfokus pada infrastruktur, namun pada peningkatan kualitas SDM. Perlu diketahui, Rencana Kerja Pemerintah 2020 mengambil tema peningkatan SDM dalam pertumbuhan yang berkualitas. Pemerintah memang akan lebih fokus pada pengembangan SDM dan penguasaan terhadap IPTEK. Tentu saja hal ini perlu keterlibatan diaspora Indonesia dalam pencapainya.”

Sebagai salah seorang tokoh penting di pemerintah pusat yang pernah merasakan menjadi diaspora, Sekjen DPD RI Donny Moenek menaruh perhatian pada urgensi pengelolaan potensi diaspora Indonesia, “Saya merasakan masa-masa sekolah ke luar negeri, mengikuti beberapa short couse di sejumlah negara bahkan bekerja pada lembaga keuangan luar negeri. Bahwa diaspora Indonesia mampu beradaptasi dengan kultur kebudayaan manca negara. Hanya saja, ketika kembali ke Indonesia, mereka justru merasa asing di rumah sendiri karena pemikiran, bakat, dan kreatifitasnya kurang tersalurkan. Nah, di sinilah perlunya perhatian kita bersama untuk mampu mengorganisir, memberikan ruang dan peluang pada seluruh diaspora Indonesia dalam mengekresikan diri demi kemajuan bangsa Indonesia.”

Lebih lanjut, pria berkumis tebal yang menguasai empat bahasa ini mengungkapkan optimismenya bahwa kongres ke-5 diaspora Indonesia akan merumuskan berbagai terobosan sebagai masukan pada pemerintahan Presiden Joko Widodo, “Ya, antara harapan yang telah disampaikan Pak Dino Patti Djalal dan respon Ibu Menteri Retno Marsudi saya yakin ke depan diaspora Indonesia akan semakin aktif berkontribusi bagi pembangunan perekonomian bangsa. Sebaliknya, pemerintah tentu akan memberikan perhatian pada diaspora Indonesia dalam menyiapkan program yang terfokus pada peningkatan Sumber Daya Manusia.”

Oleh karena itu menurut Donny Moenek yang juga satu angkatan dengan Bambang Susantono (Wakil Menteri Perhubungan Kabinet Indonesia Bersatu II periode 2010-2014) sebagai peraih beasiswa Oto Bappenas 1993/1994, pembentukan Badan Nasional Diaspora Indonesia sebagaimana yang diusulkan Dino Patti Djalal perlu disokong dengan perencanaan yang matang. “Ide Pak Dino brilian. Harus segera disiapkan kajiannya dan disusun argumentasinya agar ide tersebut mendapat support pemerintah dan bisa diwujudkan demi memberikan faedah luas pada diaspora Indoinesia. Kalau perlu saya akan bantu meyakinkan para senator di DPD RI untuk mendorong terbitnya regulasi pembentukan Badan Nasional Diaspora Indonesia ini.” tegas mantan juru bicara Kementerian Dalam Negeri ini.

Direktur Eksekutif Minang Diaspora Network Global (MDNG) Burmalis Ilyas yang turut mendampingi Sekjen Donny Moenek mengatakan bahwa dari enam juta diaspora Indonesia, sekitar dua juta adalah diaspora Minangkabau, “Minangkabau dengan budaya merantaunya merupakan diaspora Indonesia terbesar. Paling banyak berada di Malaysia, khususnya di Negeri Sembilan. Potensi diaspora Minang sangat penting bagi Sumatera Barat. Mereka ujung tombak promosi investasi dan pariwisata Sumatera Barat. Mereka juga pahlawan devisa dengan remittance terbanyak untuk ranah Minang,” ucap pengusaha Minang perantauan Jakarta ini.

Sementara itu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan akan menyiapkan Kantor IDN Global di Jakarta. “Saya akan mengatur kantornya di segitiga emas ini jadi ada di pusat kota Jakarta. Terus terang, pada saat saya pulang kuliah dan bekerja dari luar negeri pada 2005, saya mengalami kebingungan untuk berkarya. Saya itu dulu ketika pulang, salah satu tantangannya adalah mau ke mana, bagaimana, dan banyak tidak tahu. Apalagi saya tidak besar di Jakarta. Saya ini dari Jogja ketika pindah ke Amerika. Kemudian ketika kembali ke Indonesia langsung ke Jakarta yang merupakan tempat yang baru sekali. Jakarta bukan tempat di mana saya memiliki jaringan sosial. Oleh karena itu, berdasar pengalaman ini, harapan saya dengan adanya kantor tersebut, saya ingin memfasilitasi diaspora yang pulang ke Indonesia. Pesan saya, agar para diaspora dapat membangun jaringan sebelum kembali ke Indonesia,” ujar Alumnus Northern Illinois University USA itu sembari menebar senyum khasnya. (ms/rls/ald)