PADANG, mimbarsumbar.id — Dua masjid di Kota Padang Panjang berhasil meraih Anugerah Masjid Percontohan dan Ramah (Ampera) dari Kanwil Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sumatera Barat. Diraih Masjid Asasi, Kelurahan Sigando dan Masjid Jami’ Nurul Huda, Kelurahan Silaing Bawah.
Masjid Asasi berhasil menjadi terbaik 1 Masjid Percontohan Ramah Kategori Masjid Bersejarah Tingkat Sumbar dan Masjid Nurul Huda terbaik 1 Masjid Percontohan Ramah Kategori Masjid Ramah Musafir Tingkat Sumbar.
Ajang bergengsi tersebut bertujuan memberikan apresiasi kepada masjid-masjid yang telah berhasil menjadi pusat kegiatan ibadah, pendidikan, dan sosial yang inklusif dan ramah bagi seluruh lapisan masyarakat.
Anugerah ini diserahkan Gubernur Sumatera Barat, H. Mahyeldi, S.P Datuak Marajo kepada Penjabat (Pj) Wali Kota, Sonny Budaya Putra, A.P, M.Si bersama Pengurus Masjid Asasi, Drs. H. Aswir Rasyidin Datuak Panjang dan Pengurus Masjid Nurul Huda, H. Ade Sehabudin di Auditorium Gubernuran Sumbar, Rabu (28/8) malam.
“Alhamdulillah Masjid Asasi dan Masjid Nurul Huda sebagai peraih penghargaan tahun ini, telah membuktikan bahwa masjid tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat kegiatan masyarakat yang bermanfaat,” ungkap Sonny.
Adanya gelaran Ampera ini, katanya, diharapkan dapat mendorong semakin banyak masjid di Sumbar khususnya Padang Panjang untuk meningkatkan kualitas pelayanannya.
Keberadaan masjid selain sebagai sarana beribadah, juga harus bisa menjadi pusat kegiatan pendidikan, ekonomi, kebudayaan, kepemudaan, dan lain sebagainya. Sehingga, tentu kita membutuhkan masjid yang nyaman bagi umat,” ujar Mahyeldi.
Hadirnya Ampera Award, sambung Mahyeldi, diharapkan turut memacu seluruh pengelola masjid di Sumbar untuk meningkatkan kualitas kenyamanan di masjid yang diurus. Termasuk di dalamnya unsur kebersihan, fasilitas, hingga keramahan masjid bagi semua pengunjung, termasuk bagi kaum perempuan, anak-anak, hingga difabel.
“Semua hal itu mesti kita penuhi. Sebab dari segi jumlah, masjid di Sumbar jumlahnya lebih dari cukup. Hanya saja, terkait imaratulmasjid atau menghidupkan berbagai kegiatan di masjid, masih menjadi hal yang harus diupayakan. Salah satunya dengan menciptakan kenyamanan. Kita berharap, Ampera Award dapat memotivasi seluruh pengurus masjid dan masyarakat,” ujar Mahyeldi lagi.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenag Sumbar, Mahyudin menyebutkan, Kementerian Agama (Kemenag) memiliki regulasi terkait status masjid, yang selain memang digunakan untuk melaksanakan ibadah wajib, juga harus dapat difungsikan untuk pembinaan sosial dan ekonomi umat.
“Malam ini, kita memberikan anugerah bagi masjid-masjid terbaik. Ada 10 kategori yang kita nilai, dan sudah didapatkan masjid terbaik pada tiap kategori, hasil seleksi dari total 18.677 masjid di Sumbar. Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemprov Sumbar dan pihak terkait lainnya, yang telah mendukung pelaksanaan kegiatan ini,” ujar Mahyudin. (ms/adv/Rom)