Elektabilitas Naik, Kerja Nyata Andre Sudah Tertanam di Kepala Pemilih Sumbar

Andre Rosiade (Atas), Ketua Bappilu Gerindra Sumbar, Hidayat (bawah). (foto/dok)

PADANG, mimbarsumbar.id — Lembaga survey Spektrum Politika, awal Mei 2024 ini merilis hasil survei yang menempatkan elektabilitas Andre Rosiade mendekati Mahyeldi sebagai calon Gubernur 2024 ini.

Mahyeldi di angka 36,80% disusul Andre Rosiade di angka 19%, padahal survei Spektrum Politika pada Januari 2024 lalu, elektabilitas Mahyeldi berada di angka 46,70% mengalami penurunan 9,90%. Sementara Andre Rosiade dari 10,50% pada Januari menjadi 19% atau naik 8,50%.

Survei dilaksanakan dari 22 hingga 27 April 2024 pada 19 Kabupaten dan Kota dengan sampel 1.200 orang melalui tatap muka dan wawancara langsung. Semua surveyor dilakukan supervisi untuk keakuratan data dengan margin of error 2.9%,” kata Direktur Riset Spektrum Politika Andri Rusta, Selasa (7/5-2024).

Hidayat, Ketua Badan Pemenangan Bappilu DPD Gerindra Sumbar saat dimintai tanggapannya soal hasil survei ini mengaku bangga dengan sosok Ketua DPD Gerindra Sumbar yang membuktikan bahwa kerja kerja politik selaku Anggota DPR RI maupun Ketua Partai mulai disadari manfaatnya oleh masyarakat luas.

Padahal, hingga saat ini belum ada keterangan secara resmi baik dari Andre Rosiade maupun dari Partai Gerindra menyatakan mencalonkan Andre Rosiade sebagai calon Gubernur Sumbar pada Pilkada 2024 ini.

“Selaku pengurus Partai Gerindra jelas kami bangga dan mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada masyarakat atas apresiasinya terhadap kinerja Ketua DPD Gerindra Andre Rosiade.. Artinya, bercermin dari hasil survei tersebut, menurut hemat kami bahwa sebagian besar masyarakat Sumatera Barat mulai sadar dan menyadari bahwa kekuasaan politik yang berada di tangan seseorang apakah di eksekutif maupun legislatif semestinya digunakan sepenuhnya untuk kemanfaatan bagi masyarakat dan kemajuan daerah. Masyarakatlah yang merasakan apakah ada perubahan dan kemajuan yang signifikan atau tidak,” jelasnya.

Kata Hidayat, Sebagian besar masyarakat Sumbar sudah mengetahui, bagaimana Andre Rosiade memperjuangan percepatan pembangunan infrastruktur dari anggaran APBN.

Seperti kelanjutan jalan tol, rencana pembangunan fly over Sitinjau Lawik, revitalisasi pasar di beberapa daerah di Sumbar. Begitu juga aksi sosial memberikan bantuan terhadap korban bencana alam, beasiswa Pendidikan, bantuan untuk rumah rumah ibadah, bantuan ambulance dan banyak yang lain, baik bantuan melalui program pemerintah maupun dari sumber daya pribadinya.

Bagi Gerindra, sesuai ajaran yang selalu disampaikan Ketua Umum Prabowo Subianto pada setiap agenda kepartaian menyatakan bahwa tidak ada gunanya anda memegang kekuasaan politik, jika jabatan tersebut tidak memberikan manfaat kepada masyarakat dan kemajuan daerah.

Menariknya, kata Hidayat dari survei tersebut justru membawa semangat baru peningkatan kualitas demokrasi, bahwa memilih seorang pemimpin tidak cukup hanya berdasarkan prilaku yang dikesankan sebagai sosok yang sederhana, ramah, penyapa, atau pesenyum saja.

“Namun sebagian masyarakat mulai berpikir soal kapasitas atau kemampuan sosok pemimpin yang mampu mengurai dan menjawab serta memberikan solusi atas persoalan persoalan mendasar di tengah masyarakat, jawaban masyarakat itu Pak Andre Rosiade,” ujar Hidayat, Rabu (8/5-2024).

Andre Rosiade itu dinilai publik masyarakat full prototype yang dibutuhkan seperti Kapasitas intelektual, emosional dan spritual serta memiliki jaringan luas, memiliki kemauan kuat untuk bersinergis dan berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam rangka mempercepat kemajuan daerah, sesungguhnya merupakan modal mendasar yang mesti dimiliki seorang kepala daerah.

“Ke depan, hubungan harmonis antar pemerintahan daerah, kabupaten dan kota dan pemerintah pusat suatu keharusan yang mesti dilakukan seorang Gubernur. Pola komunikasi dan diplomasi politik daerah ke pemerintah pusat mesti diubah, tak cukup dengan proposal berkirim begitu saja, atau hanya melalui satu kali pertemuan formal, lalu menunggu begitu saja hasilnya, tentu poin ini tidak bisa lagi dipertahankan. Anggaran pusat itu mesti digaet secara serius dan sungguh sungguh,” tegas Hidayat.

Tanpa persiapan dokumen yang lengkap sesuai ketentuan dan diplomasi yang intens dalam rangka terciptanya kepercayaan pemerintah pusat ke daerah maka pembangunan Sumbar tetap akan lamban karena ketidakpiawaian kepala daerah dalam merancang bangun program daerah yang berpotensi dibiayai APBN.

Contoh, penuntasan pembangunan gedung olahraga (main stadium) di Padang Pariaman yang sangat lamban gara-gara keterbatasan APBD atau pembangunan Gedung Kebudayaan yang mangkrak, dan infrastruktur jalan.

“Kenapa provinsi lain bisa sementara alokasi dana transfer dari pemerintah pusat ke Sumbar setiap tahun cenderung menurun,” kata Hidayat balik bertanya.

Ditanya soal respon PKS terhadap survei Spektrum Politika akan dijadikan bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, Hidayat menjawab sambil tersenyum.

“Bila Sekretaris DPW PKS Sumbar, saudara Rahmat Saleh menyatakan survei ini dijadikan bahan evaluasi untuk terus meningkatkan kinerja dan pelayanan kepada masyarakat, waktunya sudah habis. Apalagi yang mau dievaluasi, waktunya tidak ada lagi, dan masyarakat sudah tahu kok,” jelasnya tanpa merinci lebih jauh maksud dari masyarakat sudah tahu tersebut.

“Kami berharap pemilih Sumbar saat memilih pemimpin nanti, jangan sampai hati dan pikiran terkecoh oleh casing yang hanya terlihat rancak dari luar saja,” ujar Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Sumbar ini. (ms/*/ald)