Fadly Amran, profil regenerasi kepemimpinan bagus di Sumbar

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditulis oleh : Awaluddin Awe

Pengamat sosial

Saya bukan terlalu membesar – besarkan nama Fadly Amran, calon walikota Padang Panjang besutan Partai Golkar dan PDIP. Tetapi fakta berkata, bahwa kiprah awalnya di politik praktis membuktikan bahwa anak muda bisa juga jadi calon walikota.

Kabar majunya putra pemilik brand bisnis rumah sakit dan perguruan tinggi Baiturrahmah, H. Amran St. Sidi Sulaiman dari Panyalaian Padang Panjang ini, dengan cepat menyebar ke seantero Indonesia. Betapapun para koleganya pastilah bangga jika dia bisa maju menjadi calon walikota.

Jika Fadly berhasil memenangkan pilkada Pdg Pjg maka dapat dipastikan seluruh ketua KNPI di Indonesia akan terinspirasi menjadi walikota atau bupati di kampung halaman masing masing sebab menjadi pemimpin adalah tugas akhir dari perjalanan hidup seorang organisatoris.

Fadly saat ini mmg baru saja menjabat Ketua KNPI Sumbar. Fadly berhasil menjadi Ketua KNPI Sumbar dlm batas usia last time, 30 tahun. Kabarnya, pelantikannya akan dilakukan di kota Padang Panjang, dihadiri Menpora dan Ketua Umum KNPI Pusat.

Sebelum kemudian menjadi Ketua KNPI Sumbar, Fadly mmg dikenal sbg pribadi anak muda aktif. Dia gemar membina kegiatan seni, budaya dan olah raga sampai kemudian mendapat penghargaan tingkat nasional.

regenerasi bagus

Tampilnya Fadly Amran sebagai calon walikota dapat dipastikan sebagai proses regenerasi bagus di KNPI Sumbar. Dimana ketua aktifnya masuk ke dunia politik praktis pilwako.

Jika proses ini berjalan mulus maka dapat dipastikan pula membawa pengaruh bagus pada regenerasi kepemimpinan tingkat Sumbar. Bahwa kota Padang Panjang telah punya satu nama untuk menjadi gubernur Sumbar, nantinya.

Sejarah KNPI sebagai pusat pembinaan alih generasi di pemerintahan tidak dipungkiri telah berhasil menjalankan misinya. Sejumlah kepala daerah di Sumbar pada awalnya adalah pengurus Knpi Sumbar, sebutlah salah satunya Irfendi Arbie, Bupati 50 kota.

Kontribusi Knpi dalam pembinaan kader pemimpin di era gubernur Azwar Anas dan Hasan Basri Durin, boleh dicatat sbg periode yg sgt mencolok. Saat itu, banyak pengurus Knpi menjadi pejabat di kantor gubernur.

Kiprah Knpi sempat menghilang di era reformasi, ttp kini menggeliat kembali, apalagi Ketuanya maju menjadi walikota. Saya haqul yakin, sejawat Fadly di Sumbar pasti juga sedang melakukan ancang ancang yg sama, apakah menjadi bupati atau wako di kampungnya.

Tetapi persoalan alih generasi ini sering terkendala nafsu birahi parpol. Parpol sekarang tidak cuma bicara good performance ttp juga good money alias kepeng atawa duit. Banyak pemimpin lahir dari money politic, yg pada akhirnya tersungkur di penjara.

Fadly juga punya duit, dia cawako terkaya di Sumbar. Kita mau lihat, apakah imannya akan tergoda oleh isu proyek, dan sebagainya, apabila dia terpilih menjadi wako, nantinya.**