Nama: Anisa Ulfadila
(Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Ilmu Sejarah, Unand)
Generasi Z/Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini bisa dibilang sebagai generasi yang langsung tersentuh oleh adanya internet dan handphone. Sementara Generasi Y, yang merupakan generasi sebelumnya, masih mengalami transisi teknologi. Gen Z lahir di era di mana teknologi sudah ada, sehingga mereka lebih mudah mengakses informasi baru dan cepat terpengaruh oleh budaya luar. Salah satu budaya luar yang sedang ramai adalah industri hiburan K-pop dari Korea Selatan.
Industri K-pop saat ini berkembang pesat dan menguasai pasar musik baik di Asia maupun Eropa. Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi pasar bagi industri K-pop, dengan banyak penggemar di kalangan anak muda. K-pop diisi oleh berbagai boyband, girlband, grup band, dan solois, serta juga terdapat drama yang ikut memengaruhi popularitasnya. Ini tentunya memberikan banyak pilihan kepada Gen Z.
Industri K-pop ini pada awal mulanya masuk ke Indonesia pada awal tahun 2000-an melalui berbagai saluran salah satunya televisi nasional yang menayangkan drama Korea. Dari drama Korea tersebut banyak kalangan penggemar yang mencari para pemainnya. Dan banyak dari mereka yang berasal dari grup musik selesai TVXQ, Super Junior, Miss A, 2PM, Rain hingga Girl’s Generation. Hal ini menjadi begitu cepat populer di kalangan penggemar musik terutama anak muda. Biasanya mereka mengakses Musik grup ini melalui warnet dan melihat YouTube.
Perkembangan industri K-pop semakin pesat dengan munculnya generasi ketiga (Gen 3), dimulai saat EXO debut pada tahun 2012, diikuti oleh BTS (2013), Red Velvet (2014), Seventeen (2015), hingga Blackpink (2016). Jumlah penggemar K-pop ini semakin meningkat, terutama antara tahun 2016 hingga 2018.
Perkembangan sosial media seperti Instagram, Twitter, YouTube, dan TikTok memudahkan akses ke video musik, penampilan panggung, wawancara, hingga variety show. Kemudahan akses internet ini terus memperluas pengaruh K-pop di Indonesia. Selain itu, grup K-pop kini memiliki anggota asal Indonesia, seperti Dita Karang dari Secret Number dan Muhammad Zayyan dari Zodiac.
Grup K-pop yang memiliki banyak penggemar di kalangan Gen Z Indonesia:
BTS
Grup ini debut pada 12 Juni 2013 di bawah agensi Big Hit Entertainment. Beranggotakan tujuh member, yaitu RM, Jungkook, Taehyung, Suga, Jin, Jimin, dan J-Hope. Mereka banyak memenangkan penghargaan dan berhasil masuk Grammy. Grup ini sering menduduki posisi pertama di Billboard. Penggemar BTS di Indonesia umumnya berasal dari kalangan pelajar.
EXO
Grup di bawah naungan agensi SM Entertainment ini debut pada tanggal 7 April 2012. Awalnya grup ini beranggotakan 12 orang, kini tersisa sembilan: Suho, Xiumin, Sehun, Kai, Chen, Baekhyun, Kyungsoo, Lay, dan Chanyeol. Tiga anggota asal China (Tao, Kris, Luhan) telah keluar. Penggemar mayoritas berusia di atas 20 tahun, namun mulai menarik penggemar muda.
Blackpink
Grup besutan YG Entertainment yang debut pada 8 Agustus 2016 ini, beranggotakan empat orang yaitu Jennie dan Jisoo yang berasal dari Korea Selatan serta dua member dato luar negeri yaitu Rose (Australia) dan Lisa (Thailand). Mereka sangat populer di kalangan pria dan wanita, serta telah beberapa kali menggelar konser di Indonesia.
NCT
Grup ini beranggotakan banyak anggota dan memiliki beberapa sub unit, dan debut di bawah naungan dari SM Entertainment. Sub unit grup ini terdapat NCT U, NCT 127, NCT Dream, NCT Wish dan Way V. Grup ini beranggotakan lebih dari 20 orang. Kebanyakan penggemar grup ini di Indonesia merupakan penggemar NCT Dream dan NCT 127, didominasi oleh perempuan.
Itulah boyband dan girlband yang memiliki banyak penggemar di Indonesia. Namun bukan hanya itu saja terdapat juga grup yang baru-baru debut sekitar 2023-2024 yang mulai menarik perhatian penggemar Indonesia seperti New Jeans, ILLIT, Zerobase 1/ZB1, Baby Monster dan masih banyak yang lainnya. Trend K-pop pada saat ini banyak dipengaruhi oleh girlband dibandingkan dahulu yang di dominasi boyband. Girlband sekarang banyak sekali variatif nya dan agensi menarik pasar pria dan wanita untuk menyukai grup tersebut.
Industri K-pop sangat memengaruhi tatanan hidup Gen Z, yang banyak meniru gaya berpakaian, rambut, makeup, hingga kebiasaan makan dari idola mereka. Mereka rela mengeluarkan uang untuk memiliki pakaian yang sama dengan idola. Penting bagi Gen Z untuk memilah hal-hal yang baik untuk diikuti dan tidak meniru semuanya.
Tak hanya itu saja, terdapat fanatisme yang berlebihan di kalangan penggemar bisa menghasilkan sikap tidak sehat, seperti konflik antar penggemar. Banyak di antara mereka, terutama anak sekolah, terlibat dalam “war” antar grup tanpa alasan yang jelas. Penggunaan media sosial juga harus diawasi agar tidak terjerumus ke dalam perilaku negatif.
Ketika idol mereka terlibat skandal, penggemar fanatik sering kali marah dan menghina orang yang terlibat. Mereka juga cenderung menghina grup lain. Gen Z juga sering menghabiskan banyak uang untuk konser, rela menabung dan meminta uang orang tua hanya untuk menonton pergelaran tersebut. Mereka juga membeli album dan photocard dalam jumlah banyak untuk menunjukkan loyalitas mereka.
Sebagai gen z, seharusnya dapat lebih bijak dalam menyukai sesuatu. Janganlah melakukan hal-hal tercela yang tidak seharusnya lakukan. Dan juga sebagai penggemar dapat lebih menghargai grup manapun yang ada di industri Kpop, tidak membuat war, membuat berita palsu dan lain sebagainya.***