Firdaus HB Deadline Ketua Umum IKA Unand 1×24 Jam Selesaikan Masalah Sekretariat

Firdaus HB saat rapat bersama pengurus IKA Unand, Rabu (5/10/2022) di sekretariat yang kuncinya telah diaerahkan ke pihak Unand. (Foto dok/adr)

Padang, mimbarsumbar.id — Penyerahan kunci Sekretariat DPP Ikatan Alumni Universitas Andalas (IKA UNAND) oleh Ketuq Harian dr Riendra ke dr Andani selaku utusan Rektorat UNAND, Selasa (4/10/2022) membuat kalangan pengurus prihatin. Pasalnya, dengan diambil alihnya sekretariat di Jalan Kimangunsarkoro Padang tersebut.

Akibatnya, IKA UNAND yang beranggotakan lebih 200 ribu alumni ini, otomatis tak berkantor lagi. Sementera Ketua Umum DPP IKA UNAND belum merespon kondisi itu. Padahal, sebagian pengurus menilai, sekretariat itu merupakan marwah organisasi

“Saya pribadi dan juga Waketum di DPP IKA UNAND sangat prihatin atas petistiwa ‘pengusiran’ sekretriat. Dari kronologis peristiwa ternyata tidak salah UNAND justru keputusan sepihak Ketum IKA UNAND tanpa rapat pengurus,” ujar Firdaus HB, Rabu (5/10-2022).

Firdaus HB menegaskan proses seperti ini tidak bisa dibiarkan, Ketua Umum di sebuah organisasi tidak kepala, tapi pimpinan yang didahulukan selangkah ditinggikan seranting, tabu membuat keputusan sendiri.

“Saya deadline Ketum DPP IKA UNAND 1×24 jam untuk selesaikan masalah ini,” ujar Firdaus HB.

Prof Dedi juga menyampaikan keprihatinannya terkait serah terima kunci sekretariat di Jalan Kimangunsarkoro tersebut.

“Tidak bisa begitu saja, harus ada berita acara serah terima, dan juga harus dinilai asset sebelum dipinjamkan setelah dipakai DPP IKA UNAND, lalu pola pengambilan keputusan ini tidak harus seperti ini, Ketua Umum DPP IKA UNAND harus bertanggung jawab atas kejadian kemarin itu,” ujar Prof Dedi.

Sedangkan Teddy Alfonso menilai serah terima kunci adalah kelemahan pribadi Ketua Umum DPP IKA UNAND.

“Sekretariat itu lambang organisasi, jangan memutuskan sendiri atau dengan segelintir pengurus saja, Sekretariat ini marwah organisasi DPP IKA UNAND,” ujar Teddy Alfonso.

Para alumni yang hadir dalam jemaah keprihatinan itu dipandu Ilhamsyah Mirman, juga dihadiri beberapa pengurus lain seperti Ferry Suswanto, Riduan NST, Mona Sisca, Roza, Rahmi, Adrian dan Al Imran serta banyak lainnya.

Adrian menegaskan peristiwanya dan ada fakta asset UNAND.

“Benar itu semua tapi garis merahnya Alumni dan UNAND itu bak aur dan tebing, saling berkolaborasi mestinya, jangan main tarik kunci saja meski sudah disetujui Ketua Umum DPP IKA UNAND,” ujar Adrian.

Adrian merasa prihatin karena janji kampanye Ketum IKA UNAND ternyata terbukti lain yaitu, Sekretariat DPP IKA UNAND diambil oleh UNAND. (ms/*/ald)