Padang — Masalah sosial dan pendidikan yang terjadi ditengah kehidupan berbangsa, penyalahgunaan narkoba, LGBT dan kerawanan sosial lainnya sering berulangkali terjadi dari dulu sampai sekarang. Menindaklanjuti permasalahan itu, Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Padang (FIS UN) menyelenggarakan Konferensi Internasional ke-2 dalam Ilmu Sosial dan Pendidikan.
Bertempat di Audtorium UNP, konferensi internasional yang dihelat, Selasa (7/11) mengusung tema “Memajukan Studi Multi-disiplin dalam Ilmu Sosial menuju Revolusi Industri 4.0”
Banyak tindakan yang diupayakan untuk mensolusikan permasalahan sosial dari berbagai prakarsa yang ada. Akan tetapi solusi-solusi ini belum dapat mengatasi masalah sosial yang ada dengan bukti bahwa masalah-masalah ini terus berulang sampai sekarang.
“Nah melalui konferensi ini tentu para peniliti ilmu sosial bisa membahas peecahan masalah dari sudut pandang posdisipliner menggunakan pola berpikir lintas disipliner. Konferensi hendaknya dapat memberikan wawasan baru mengenai bagaimana memandang suatu permasalahan menggunakan pola pikir multi-inter-trans-cross disipliner untuk menghasilkan solusi baru dan terintegrasi,” ujar Wakil Rektor 4 UNP, Prof Syahrial saat memberikan sambutan Rektor UNP sekaligus membuka konferensi ini, Selasa (6/11).
Hal itu sejalan dengan Gubernur Provinsi Sumatera Barat yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat, Alwis, pemerintah provinsi Sumbar berharap melalui konferensi ini bisa tercipta pola baru dalam menanggulangi permasalahan-permahasalan sosial yang muncul ditengah masyarakat.
Lebih lanjut Alwis berharap penelitian yang dihasilkan dan dipresentasikan dalam kegiatan ini dapat menghadirkan hal-hal baru yang terkait dengan tema yang diusung kali ini, sehingga seluruh elemen masyarakat dapat merasakan manfaatnya karena inovasi dan kreativitas sangatlah dibutuhkan dan penting, terutama dalam menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0.
Sementara itu, Dekan FIS UNP, Prof Syafri Anwar mengatakan bahwa kegiatan ini diadakan untuk memenuhi target kebijakan Rektor terkait seminar internasional serta untuk mengembangkan wawasan ilmu sosial secara lebih komprehensif dan mendalam.
“Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi para akademisi untuk meningkatkan publikasi ilmiah dan menciptakan inovasi dalam ilmu sosial,” kata Dekan FIS UNP itu.
Pada pembukaan konferensi ini turut hadi Direktur Program Pascasarjana, para Dekan dan Wakil Dekan selingkungan UNP, Ketua Jurusan dan Program Studi, Dekan FIS UNP juga menjadi pembicara kunci, selain itu konferensi ini menghadirkan pembicara dari berbagai negara, yaitu Dr. Margaret Sutton, MA (AS), Prof. Dr. Mansor Mohd. Noor (Malaysia), Dr. Mohammad Zohir Ahmad (Malaysia), Prof. Dr. Mestika Zed, M.A. (Indonesia-UNP), Phathara-on Wesarat, Ph.D. (Thailand), dan Prof. Dr. Rolando Talampas (Filipina). (rls/ag)