Sumbar  

Gubernur Sumbar Terima Bantuan dari DPD Sebesar Rp850 Juta

PADANG (MIMBAR) — Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI memberikan bantuan untuk perantau Sumatera Barat (Sumbar) yang menjadi korban kerusuhan di Wamena, Jayawijaya. Bantuan sebesar Rp850 juta itu diserahkan secara simbolis oleh Leonardi Harmaini Dt Bandaro Basa, didampingi Ema Yohanna dan Muslim Modern Yatim kepada Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno di Gubernuran Sumbar, Minggu (13/10/2019).

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengucapkan terima kasih dan sangat mengapresiasi bantuan tersebut, karena sangat dibutuhkan oleh mereka yang terkena musibah.

“Bantuan dari dana Task Force DPD RI periode 2014-2019 itu akan kami salurkan segera, sehingga bisa dimanfaatkan untuk membantu saudara-saudara kita yang ditimpa musibah. Saat ini masih banyak saudara-saudara kita yang tinggal di pengungsian,” kata Gubernur.

Sampai saat ini Pemprov Sumbar masih terus berkoordinasi dengan Ikatan Keluarga Minang (IKM) di Papua dan Pemprov Papua terkait keamanan perantau Minang, serta pemulihan pasca kerusuhan Wamena.

“Kami selalu memantau saudara-saudara kita yang masih bertahan disana. Saat ini kondisi di Wamena cukup baik,” ujar Gubernur.

Gubernur berharap kondisi di Wamena cepat pulih dan kondusif, sehingga masyarakat termasuk perantau dari Sumbar bisa kembali beraktivitas seperti biasa.

“Bantuan yang terkumpul akan kita bagikan habis untuk perantau Sumbar yang tetap bertahan di Wamena, sebagai modal usaha. Bantuan ini akan langsung ditransfer ke rekening Sumbar Peduli Sesama, agar bisa disalurkan secara transparan pada korban,” ungkapnya

Dari data sementara, imbuh Gubernur, jumlah perantau Minang yang eksodus dari Papua dan pulang ke Padang mencapai 705 orang. Sementara yang bertahan di Wamena sekitar 200-an orang.

Sementara itu, Leonardi Harmaini menjelaskan, pihaknya semula mengusulkan bantuan tersebut sebesar Rp1 miliar, namun ternyata jumlah saldo yang ada tidak mencukupi. “Bantuan ini merupakan dana Task Force DPD RI periode 2014-2019. Semula bantuan ini diusulkan sebesar Rp1 miliar untuk korban peristiwa Wamena di Sumbar. Namun karena saldo di rekening ternyata tidak mencukupi, maka nilai bantuan tersebut disesuaikan, yaitu Rp850 juta untuk Sumbar,” jelas Leonardi.

Ia juga menerangkan, sebelumnya nya juga direncanakan bantuan sebesar Rp500 juta untuk korban gempa di Maluku. Akan tetapi, karena saldo tidak mencukupi maka nilai bantuan tersebut disesuaikan yaitu Rp850 juta untuk Sumbar dan Rp400 juta untuk Maluku.

“Kami berharap bantuan ini berguna untuk memenuhi kebutuhan para korban. Bantuan ini merupakan bentuk keprihatinan kita di DPD, dengan melakukan yang terbaik untuk saudara-saudara kita disana,” pungkasnya. (ms/rls/del)