Gusril: Peran Kepsek dan Modifikasi Sarana Menentukan

Prof Gusril dan Saparman Nur bersama peserta Workshop..

 

 

Padang – Tekad Universitas Negeri Padang (UNP) untuk selalu mengabdi kepada kepentingan masyarakat membawa tanggungjawab yang besar untuk senantiasa memberikan kontribusi nyata diberbagai pelosok negeri.
Setelah Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dari berbagai jalur penerimaan selesai, Prof Gusril, salah seorang guru besar memprakasai pembaharuan pengetahuan kepada 35 guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) se-Kecamatan Lubuk Kilangan (Luki), Sabtu (19/8) hingga 30 September mendatang.
Gusril, yang sehari-hari dosen di Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) UNP melakukan pra tes tentang materi pembelajaran untuk mengungkap pengetahuan 35 guru PJOK itu yang digelar dalam bentuk workshop. Bertempat di aula SD Negeri 20 Lubuk Kilangan, Padang, 35 guru PJOK itu selain menerima pembekalan dari Prof Gusril juga mendapat strategi pembelajaran terbaru PJOK oleh Dr Wiladi Rasyid serta pembuatan RPP terbaru tahun 2013 oleh Ali Umar, M.Pd.
Gusril juga menghadirkan koordinator pendidikan Kecamatan Lubuk Kilangan, Saparman Nur, MPd dan Kepsek se-Kecamatan Luki untuk pembukaan workshop serta Kepala LP3M (Lembaga Penelitian dan pengabdian Masyarakat) UNP, Prof Rusdinal yang diwakili Wiladi Rasid.
“Usai Workshop, guru-guru olahraga se-Kecamatan Luki ini akan dipantau dengan melakukan observasi guna mengetahui sejauhmana perubahan perilaku mengajar guru-guru itu,” kata Gusril.
Agar guru olahraga tidak terbatas pengetahuannya, dapat mengantisapsi keterbatasan sarana dan prasarana dan memaksimalkan pendekatan pembelajaran yang memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan siswa. Gusril memang memberikan pelatihan selama dua pekan.
Setiap guru olahraga yang mengikuti workshop ini akan diberikan pendekatan pembelajaran yang dihasilkan oleh Australia Sport Commission (Aussie Sport). Pendekatan ini sudah dilakukan di Australia dalam membina olahraga sekolah, sehingga Australia dapat menjadi 10 besar Olyimpiade.
“Pendekatan modifikasi sangat relevan dengan situasi dan kondisi ekonomi saat ini. Dengan adanya modifikasi tentu keluhan guru olahraga yang berbenturan perasaan dengan Kepsek dapat diantisipasi dan guru olahraga tentu lebih bersemangat dalam proses mengajar,” ungkap Gusril.
Selama ini dirasakan begitu selesai penataran atau pelatihan tentang pembelajaran, bila sudah sampai ke sekolah perilaku mengajar guru olahraga tetap seperti biasa. Kegiatan workshop yang dirangkai dengan penelitan guru besar olahraga FIK UNP bertitik tolak dari persoalan pembelajaran PJOK yang tradisional.
“Jadi worskhop inti bertujuan mengantisipasi rendahnya kualitas SDM bangsa Indonesia. Seperti diketahui jika motivasi belajar, kemampuan motorik dan kebugaran jasmani rendah akan berakibat rendahnya kualitas sumber daya manusia,” ujar Gusril. (Humas UNP/Agusmardi)