Herman Danel : Kemajuan Bangsa Juga Ditentukan Oleh Ketahanan Energi

Anggota DPD RI, Herman Danel Ibrahim menyampaikan kuliah umum soal ketahanan energi di hadapan ratusan mahasiswa UNP. foto.dok. age

Padang, Mimbar — Mantan direksi PLN  Dr Herman Darnel Ibrahim, yang kini mendapat amanah sebagai Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia asal Sumatera Barat tampil menjadi pembicara tunggal dalam acara Kuliah Umum Ketahanan Energi Nasional yang berlangsung di Ruang Serba Guna Fakultas Teknik UNP, pada Kamis, 9 Mei 2019 pagi.

Dalam acara yang dibuka secara resmi oleh Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD dan dihadiri para dekan selingkungan UNP, ketua lembaga, ketua jurusan dan ketua Program Studi serta dua ratusan mahasiswa. Dalam kuliah umum, anggota DPD RI yang juga anggota Dewan Energi Nasional ini menceritakan Ketahanan Energi Nasional dan Potensi Krisis Energi Dimasa Depan.

Mantan salah satu Direksi PLN tersebut berbagi kisah mengenai pengambilan kebijakan terkait kapasitasnya sebagai anggota salah seorang dari 18 anggota Dewan Daya Nasional yang menjalankan tugas mendesain dan mendefinisikan kebijakan daya nasional untuk diambil keputusan oleh pemerintah dengan persetujuan DPR RI.

“Saya berpengalaman dalam proses pengambilan kebijakan energi nasional, yakni rencana umum daya nasional, langkah-langkah penanggulangan kondisi krisis dan darurat daya serta mengawasi pelaksanaan kebijakan di segi daya yang bersifat lintas sektoralm,” ujar Herman Darnel Ibrahim, pakar bidang Energi dan Listrik dan membuat buku berjudulkan “Energi Selamatkan Negeri”.

Dikatakannya kekuatan dan kemajuan suatu negara ditentukan oleh tiga faktor mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi dan pemahaman serta penguasaan terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu faktor, Herman Darnel Ibrahim, memaparkan pentingnya kebutuhan energi untuk masyarakat Indonesia.

Ia memaparkan proyeksi konsumsi energi masa depan sampai tahun 2050. Proyeksi konsumsi dibutuhkan untuk memberikan perkiraan mengenai kebutuhan energi final listrik, kapasitas pembangkit dan kebutuhan energi final berbagai sektor industri, transportasi, rumah tangga dan komersial meliputi perkiraan konsumsi energi primer dan proyeksi baurannya.

“Dengan adanya proyeksi konsumsi energi masa depan tersebut, kita menjadi lebih aware bahwa keharusan penyediaan energi Indonesia begitu besar, seperti yang kita ketahui konsumsi primer bangsa kita di tahun 2010 yang jumlahnya sebesar 179 MTOE diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat menjadi 480 MTOE di tahun 2030 dan meningkat lebih lima kali lipat menjadi 950 MTOE di tahun 2050”, pungkasnya.

Menilai pengambilan kebijakan untuk kemajuan negara di pemerintahan reformasi, Herman Darnel Ibrahim yang akrab disapa HDI ini menyatakan banyak yang mengabaikan perspektif ilmiah, karena berbagai kebijakan atau keputusan terdapat ilmu yang mengaturnya.

Selain memberi kulaih umum, HDI juga membuka kesempatan kepada para peserta kuliah umum untuk tanya jawab. Dalam sesi ini beberapa audience bertanya tentang rintangan-rintangan apa yang dihadapi oleh HDI selama menjadi anggota DEN .

Sebelumnya Rektor UNP, Prof Ganefri mengatakan tampilnya Dr Herman Darnel Ibrahim, menjadi momentum bagi kemajuan jurusan Teknik Elektro FT UNP. Pasalnya HDI lulusan S1-nya Teknik Elektro ITB dan S3 (Doktornya) juga di ITB dalam segi daya dan ketenagalitsrikan bisa diminta sebagai dosen luar bisa di jurusan Teknik Elektro FT UNP. (ms/age)