Kapolda Fakhrizal, Makin “Diserang” Makin Meroket

Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal membaur dengan tokoh masyarakat. foto.dok
Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal membaur dengan tokoh masyarakat. foto.dok

Padang, Mimbar — Popularitas Kapolda Sumatera Barat Inspektur Jendral Polisi Fakhrizal, makin meroket. Padahal, “serangan” datang bertubi-tubi, termasuk jadi pembicaraan khusus oleh politisi senayan di komisi III DPR RI dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kapolri.

Kuat dugaan, banyak elit yang ciut Kapolda maju jadi Gubernur dari jalur independen. Sebelumnya, beberapa Parpol sudah melamar Fakhrizal maju di Pilgub. Besar publik berharap, Kapolda jadi perpanjangan pusat di daerah. Apalagi saat ini, Mendagri juga dipimpin mantan Kapolri.

Ihwal dugaan “penggoyangan” terhadap Kapolda ini, bermula dari cuitan politisi Gerindra Andre Rosiade lewat akun instagramnya @andre_rosiade beberapa waktu lalu.

Andre menulis, perihal baliho Kapolda yang menyebar di mana-mana. Bahkan, Presiden Joko Widodo, sosok yang semangat nawacitanya menjadi program unggulan Kapolda Sumbar Irjen Pol Fakhrizal, tak luput dari tembusan cuitan Andre itu.

Pernyataan Andre, dibantah telak oleh publik. Termasuk Humas Polda Sumbar. Belum hilang “goyangan” Andre, beberapa hari lalu, Kapolda yang ikut rombongan Kapolri Jendral Pol Idham Aziz dalam rakor dengan Komisi III, juga “disenggol” oleh beberapa wakil rakyat.

Mulai dari perihal dugaan tudingan Kapolda sudah deklarasi menjadi calon Gubernur, sampai perihal penanganan kasus air minum SMS.

“Untuk penegak hukum termasuk penanganan kasus air minum yang tempo hari dibongkar Kapolda Sumbar, jika itu melanggar aturan hukum, kami mendukung total,” kata Tan Rajo, tokoh muda Agam didampingi tokoh muda Luak Limopuluah Muhammad Bayu Vesky.

Menurut Muhammad Bayu, jika sosok Kapolda Sumbar akan maju di pemilihan gubernur Sumbar, itu wajar saja karena itu hak politiknya. Tapi proses pendaftaran kan belum dimulai.

“Kita mengharapkan proses pemilihan kepala daerah di Sumbar dilaksanakan dengan baik tanpa gesekan dan berjalan sesuai aturan, kita harapkan juga proses politik yang dilakukan para bakal calon dapat dilakukan dengan santun,” tegas Tan Rajo.

“Pak Kapolda yang ramah, humanis, serta dekat dengan amak-amak, kaum ibu, niniak mamak, serta milineal, ini akan menjadi kabar pertakut bagi lawan politiknya,” tukuk Bayu Vesky.

Padahal, Kapolda Fakhrizal belum pernah deklarasi maju di Pilgub sama sekali. Kalau ada yang meminta  maju, lalu berpasangan dengan Genius Umar, Wako Pariaman, itu justru baru dua hari terakhir.

“Ibarat bola, semakin dihantam ke bawah, semakin melambung nama pak Fakhrizal,” kata beberapa pemuka masyarakat di Dharmasraya dan Solok, di sejumlah grup WAG.

Fakhrizal, adalah Kapolda Sumbar asli Kamang, Agam. Selama menjadi orang nomor satu di Kepolisian Sumbar, tidak sedikit agenda Pemerintah Pusat dia sukseskan.

Termasuk, suksesi Pilpres yang aman dan damai. Malah, niniak mamak, pemuda, serta bundo kanduang asal Situjuah Tungka, Limapuluh Kota, tempo hari menganugerahi penghargaan untuk Kapolri dan Kapolda Fakhrizal.

Selain itu, Kapolda juga berada paling di depan, dalam mengamankan jalannya masa-masa kampanye Pilpres hingga saat kedatangan Kyai Maaruf Amin yang sempat shalat berjamaah di Masjid Mapolda, sampai kedatangan kampanye Prabowo Subianto.

Belum cukup di sana, Kapolda Fakhrizal juga dikenal, berhasil menghadirkan negara ke tengah masyarakat. Sosok Fakhrizal juga dinilai, dermawan, humanis dan tidak pernah minta proyek selama menjadi Kapolda.

“Tidak pernah, kalau pak Fakhrizal, tidak ada memberatkan Pemda. Itu bisa dichek, toh beliau, justru membantu masyarakat yang membutuhkan, membantu komunitas-komunitas yang ada di Sumbar. Ivent-ivent beliau hadir, beliau kawal sampai-sampai,” kata sejumlah Kepala Daerah dan tokoh masyarakat, membenarkan.

Tidak cukup di sana, di era kepemimpinan Fakhrizal, sederet gembong narkoba ditangkap. Narkoba, selama ini meracuni anak keponakan di Ranah Minang. (ms/rls/ald)