Kembali Menggebrak, Wako Genius Gelar Pekan Literasi Pariaman

Walikota Pariaman Genius Umar canangkan Pekan Literasi Pariaman dari gedung Perpustakaan Nasional di Jakarta, Kamis (29/9/2022). (foto.dok./ist)

Jakarta, mimbarsumbar.id — Walikota Pariaman Dr. Genius Umar, memang pemimpin yang tidak pernah berhenti berinovasi. Gebrakan demi grabrakan selalu muncul, apalagi untuk kebaikan dan bermanfaat bagi daerah dan masyarakatnya.

Simak saja pada, Kamis (29/9-2022), dalam kunjungannya ke pimpinan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) di Jakarta, Wako Genius canangkan Pekan Literasi Pariaman.

“Fungsi utama atau pokok dari perpustakaan nasional ialah mengumpulkan dan melestarikan literatur nasional dengan sasaran selengkap mungkin. Pariaman itu bagian dari nasional. Kota saya pimpin di literasi resmi maupun literasi fiksi, tidak bisa lepas dari perjalanan sejarah republik tercinta ini,” ujar Genius Umar.

Kaya potensi literasi menjadi dasar bagi Genius mengajukan Kota Pariaman sebagai Kota Literasi kepada Pimpinan  Perpusatakaan Nasional RI,

“Selain itu, untuk mendukung Kota Pariaman sebagai tujuan wisata, saya juga mengajukan Program Pekan Literasi Pariaman sebagai salah satu iven yang mendukung pariwisata,” ujar Genius Umar.

Tak hanya itu. Ada target besar yang sedang dibidik Genius Umar dalam kunjungannya tersebut, yakni bagaimana gedung Perpustakaan yang representatif bisa hadir di Kota Pariaman.

“Insyaallah, tahun depan, Kota Pariaman akan memiliki Gedung Perpustakaan yang representatif dengan koleksi buku yang lengkap bantuan dari Perpusnas RI,” ujarnya.

Gedung Perpustakaan di Pariaman ini rencananya juga berfungsi untuk ruang pendidikan,

“Perpustakaan Kota Pariaman nantinya juga akan mendukung Kota Pariaman sebagai kota tujuan wisata, ada sinergisitas program di Pariaman,” ujar Genius Umar.

Di Gedung Perpusnas RI di Jakarta, Genius Umar mengisi waktu bertemu Kepala Perpusnas RI yang tengah menunggu hadirnya Presiden RI.

“Saya ada pertemuan resmi atas undangan Sekretariat Negara untuk pertemuan kepala daerah dengan presiden RI,” kata Genius.

Sambil menunggu acara pertemuan dengan presiden, Genius Umar memanfaatkan untuk konsultasi ke perpustakaan nasional.

“Perlu diketahui Kota Pariaman mendapatkan bantuan DAK dari perpustakaan nasional tahun 2013 untuk membangun Gedung Perpustakaan dengan nilai lebih dari Rp 10 milyar,” ujar Genius.

Gedung Perpustakaan di Pariaman sangat ditunggu oleh masyarakat, karena memang Pariaman belum memiliki gedung perpustakaan yang memadai.

“Keberadaan perpustakaan ini akan mendukung kota pariaman sebagai kota pendidikan yang memiliki banyak program unggulan di bidang pendidikan dan juga keberadaan perpustakaan ini akan mendukung Pariaman sebagai kota pariwisata dengan menetapkan konsep “tourism library,” ujar Genius Umar kepada media di Padang lewat komunikasi whatsapp.

Perpustakaan kata Genius Umar berperan penting dalam sektor pendidikan.

“Kota Pariaman banyak memiliki program unggulan di sektor pendidikan. Kita memiliki program wajib belajar 12 tahun. Anak anak usia SD sampai SLTA harus sekolah. Pemerintah kota membiayai biaya pendidkan tersebut dalam artian Pemko menggratiskan biaya pendidikan sampai SMA. Itu dari sisi kuantitatif,” ujarnya.

Namun dari sisi kualitatif harus juga ditingkatkan kualitas pendidikan tersebut tiang utamanya adalah perpustakaan.

“Perpustakaan yang nyaman dan lengkap akan mendatangkan minat baca bagi anak-anak muda Pariaman sehingga membaca akan menjadi budaya,” ujarnya.

Apalagi kata Genius, lokasi tempat pembangunan gedung perpustakaan di Pariaman ini adalah strategis, di jalan by pass jalan utama dan bersebelahan dengan Universitas Sumatera Barat, otomatis melengkapi fasilitas pustaka kampus tersebut.

Sedangkan Direktur Standarisasi dan Akreditasi Perpustakaan Nasional RI Supriyanto mengatakan perpustakaan harus melayani sampai semua tingkatan sejak, TK, PAUD, SS, SMP, SMA bahkan sampai perguruan tinggi. Walaupun dengan metode manajemen yang berbeda termasuk pembinaannya.

Walikota bertugas juga untuk membina semua perpustakaan yang ada. Karena itu ada penguatan kelembagaan pustaka yahlng berupa DAK.

“Untuk mengadopsi kebiasaan anak-anak mengunakan gagdet maka inovasi perpustakaan nasional adalah Pelayanan e-jurnal, e-pusnas perlu diajarkan kepada anak anak sekolah.
Perpustakaan online ini untuk peneliti untuk mendapatkan informasi yang benar,” ujarnya. (ms/*/ald)