Kementerian PUPR Bangun JPO Ramah Lingkungan di Solo


Jakarta, Mimbar  – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengembangkan _pilot project_ Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) ramah lingkungan atau disebut Eco JPO. Salah satu Eco JPO yang telah selesai dibangun dan diresmikan awal Mei 2019 adalah Eco JPO yang menghubungkan sisi jalan Kolonel Sutarto dengan area RSUD Moewardi yang diberi nama Eco JPO Gladhag Panti Husada Surakarta.

Pembangunan ECO JPO ini merupakan kerjasama Kementerian PUPR melalui Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan (Pusjatan) Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dengan Pemerintah Kota Surakarta.

Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Deded P Sjamsudin mengatakan Eco JPO mengusung konsep berkelanjutan yang mencakup aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. “Konsep keberlanjutan dari ketiga aspek tersebut terlihat dari desain yang menarik dengan memperhatikan kearifan lokal, fasilitas yang memperhatikan isu gender (perbedaan jenis kelamin, usia, dan penyandang disabilitas) serta penyediaan fasilitas untuk interaksi sosial,” kata Deded P Sjamsudin.

Aspek ekonomi yakni diharapkan JPO menjadi sarana untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan mengakomodir ruang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berjualan. Aspek sosial, bisa menjadi media atau tempat berinteraksi sosial. Selain itu, juga menjawab kebutuhan kaum difabel.

Aspek ramah lingkungan dengan adanya lampu solar, pemanfaatan air hujan yang disimpan pada ground water tank untuk menyiram tanaman, dan penggunaan ornamen-ornamen dengan mengusung kearifan lokal.

Nilai tambah Eco JPO lainnya diantaranya adalah ramah lingkungan (environmental friendly) berupa pemanfaatan air hujan yang disimpan pada ground water tank untuk menyiram tanaman, energi yang mandiri (energy self sufficient) dengan penggunaan solar panel untuk catu daya penerangan lampu pada bentang utama JPO, aman (safety) dengan menerapkan perangkat keamanan di area bentang utama dan area tangga serta lift.

“Selain itu juga artistik dengan penggunaan ornamen-ornamen wayang, ukiran batik dan aksen bangunan arsitektural yang mengusung budaya lokal,” ujar Deded.

Eco JPO Gladhag Panti Husada memiliki total panjang bentang 29 meter dengan bentang utama 18 meter, lebar 10 meter serta clearance 5,1 meter. Konstruksi JPO menggunakan fondasi bored pile berdiameter 40 centimeter dan kedalaman sekitar 7 meter. Dengan hadirnya Eco JPO ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat lebih aman dan nyaman menyeberang khususnya yang menuju rumah sakit dan halte. (ms/rls/ald)