
JAKARTA (MIMBAR) – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan (Ditjen PP) akan memberikan dukungan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk mendukung perumahan berbasis komunitas, seperti perumahan khusus tukang cukur di Garut, Jawa Barat. Saat ini sedikitnya telah terbangun sekitar 100 unit rumah bersubsidi untuk para tukang cukur yang tergabung dalam Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) di Desa Sukamukti, Banyuresmi, Garut.
“Kami siap mendukung PSU untuk perumahan berbasis komunitas ini. Salah satu bantuan PSU yang akan kami kembangkan untuk Perumahan Berbasis Komunitas, seperti yang dilakukan di PPRG Garut,” ujar Direktur Rumah Umum dan Komersial Ditjen PP Kementerian PUPR, Mochammad Yusuf Hariagung, baru-baru ini di Jakarta.
Lebih jauh Yusuf Hariagung mengungkapkan, pemerintah tidak hanya membantu PSU untuk perumahan berbasis komunitas saja, tapi Perumahan Skala Besar dan Perumahan Umum juga akan mendapatkan bantuan PSU sebanyak 100 persen, sesuai pengajuan rumah yang diusulkan, dan meniadakan kebijakan 30 persen dari daya tampung perumahan.
Menurut Yusuf, Pemerintah tidak dapat berdiri sendiri dan memerlukan peran Pemerintah Daerah guna memastikan program yang ada dapat berjalan dengan baik di daerah. Oleh karena itu, dirinya meminta Pemerintah Daerah memberikan perhatian khusus terhadap pelaksanaan bantuan PSU di daerah, sebagai wujud kehadiran Pemerintah di tengah masyarakat dalam hal penyediaan rumah murah dan terjangkau.
“Penyaluran PSU seperti jalan lingkungan, penyediaan jaringan air bersih, dan tempat pembuangan sampah terpadu. Adanya bantuan PSU juga diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk dapat memiliki rumah bersubsidi dengan harga yang terjangkau,” terangnya.
Sebagai informasi, pada tanggal 19 Januari 2019 lalu Presiden Joko Widodo melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah bersubsidi bagi para tukang cukur di Kabupaten Garut. Para tukang cukur yang tergabung dalam Persaudaraan Pangkas Rambut Garut (PPRG) tersebut dapat memiliki rumah tipe 30/ 60 dengan angsuran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) hanya Rp800.000 per bulan.
Presiden menjelaskan, angsuran yang harus dibayarkan oleh anggota PPRG sekitar Rp800 ribu hingga Rp1 juta per bulan. Adapun harga jual rumah tersebut sesuai harga jual rumah bersubsidi yang telah ditetapkan pemerintah.
Pembangunan rumah PPRG di Garut ini rencananya akan dilakukan sebanyak 500 unit. Untuk tahap pertama akan dibangun 150 unit. Pembangunan rumah untuk para tukang cukur tersebut merupakan bagian dari Program Satu Juta Rumah yang menjadi salah satu program penyediaan perumahan di Indonesia. Pemerintah ke depan juga akan menyiapkan bantuan perumahan di provinsi dengan menggandeng komunitas-komunitas masyarakat.
Sementara itu, perwakilan PT Mitra Budiman selaku pengembang Perumahan PPRG, Agus Rusyanto menyatakan, saat ini sudah terbangun sebanyak 99 unit dan sudah terealisasi akad kredit sekitar 76 unit.
“Jadi ada ready stock rumah sekitar 23 unit di sini. Harga jual Rp138 juta, sesuai ketentuan harga rumah bersubsidi pemerintah,” terangnya.
Untuk mewujudkan rumah yang nyaman bagi para penghuninya, kedepan pihak pengembang akan mendukung pembangunan fasilitas umum (Fasum) dan fasilitas sosial (Fasos), serta tempat pelatihan tukang cukur, balai pertemuan warga, museum tukang cukur, dan masjid.
“Kami berterimakasih atas perhatian pemerintah terhadap penyaluran bantuan PSU untuk perumahan tukang cukur ini,” ungkap dia.
Salah satu penghuni Perumahan PPRG Garut, Hendrik yang berprofesi sebagai tukang cukur mengatakan, dirinya bersama isteri dan anaknya sudah tinggal di tempat tersebut sekitar lima bulan.
“Saya dan keluarga sangat senang bisa tinggal di sini. Betah dan adem rasanya. Dulu keluarga saya tinggal di kampung, tidak jauh dari sini, di rumah orang tua saya,” pungkasnya
Dia menjelaskan, dirinya membeli rumah tersebut melalui skema kredit bersubsidi. Biaya angsuran per bulan sekitar Rp 1,2 juta. “Alhamdulillah saya yang hanya tukang cukur ini bisa beli rumah di sini. Saya kredit rumah ini selama 15 tahun,” sebutnya.(ms/rls/del)