Kementerian PUPR Perluas Daerah Irigasi Lakitan Sumsel

Jakarta, Mimbar – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melakukan perluasan jaringan irigasi dan peningkatan kapasitas saluran di Daerah Irigasi (DI) Air Lakitan di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan. Luasan DI Air Lakitan akan bertambah 2.590 hektar untuk memenuhi luas layanan 9.697 hektare.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan dalam mengelola irigasi tidak cukup dilihat dari segi teknis, melainkan juga butuh pendekatan budaya, kebiasaan para petani dalam bercocok tanam. “Jadi harus kita pelajari betul di lapangan, pola perilaku para petani kita. Sehingga kita bisa belajar bagaimana cara membagi air untuk keperluan irigasi,” kata Menteri Basuki beberapa waktu lalu.

Pembangunan bendungan dan irigasi untuk mewujudkan ketahanan air dan pangan nasional yang menjadi bagian dari Nawa Cita Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla.

Pembangunan dilakukan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Ditjen Sumber Daya Air dengan anggaran tahun jamak tahun 2016-2019 sebesar Rp 291,42 miliar dengan kontraktor PT. Waskita Karya dan PT. Citra Mandiri Abadi JO.

Lingkup pekerjaannya antara lain pembangunan saluran primer sepanjang 3,5 Km, pembangunan Saluran Sekunder sepanjang 25 Km dan saluran tersier sepanjang 17 Km.

Selain itu juga dilakukan peningkatan saluran yang sebelumnya berupa saluran tanah menjadi beton yakni saluran primer sepanjang 5 Km dan saluran sekunder sepanjang 12,7 Km. Dilakukan pembangunan 30 bangunan Bagi Sadap, 10 buah Bangunan Terjun, 3 Talang, 100 bangunan DC & IC dan 68 buah bangunan pelengkap lainnya.

Kepala BBWS VIII Birendrajana mengatakan Kabupaten Musi Rawas merupakan daerah potensial untuk pertanian dan mempunyai potensi Sumber Daya Air yang sangat besar karena dilewati oleh beberapa sungai besar antara lain Sungai Air lakitan dan Sungai Kelingi. Pembangunan ini akan mengoptimalkan air irigasi dan mengurangi tingkat kehilangan air yang sampai ke petani.

“Progres per tanggal 6 Agustus 2019 sudah mencapai 96,6 %, atau lebih tinggi dari rencana sebesar 92,8 %. Perluasan tersebut bertujuan untuk menyediakan infrastruktur dan sarana irigasi yang memadai sehingga dapat mengairi seluruh luasan areal irigasi dan terpenuhinya kebutuhan air irigasi. Diharapkan akan meningkatan kesejahteraan petani dengan bertambahnya Indeks Pertanaman petani dari 100 % menjadi 179%, dengan pola Padi – Padi,” jelasnya.

Pembangunan D.I. Air Lakitan di desain dengan luas layanan 9.697 hektar yang dilakukan secara bertahap. Tahun 2006 – 2009, pembangunan Bendung & saluran Primer. Tahun 2010 – 2014 dilanjutkan pembangunan Kantong Lumpur, tanggul bendung, Tanggul banjir, Saluran Sekunder & Saluran Tersier. Pembangunan saluran tersier terus dilanjutkan pada tahun 2014 – 2016 hingga dicapai luas layanan 7.107 hektare. Pada pembangunan tahun 2016 – 2019 dilakukan pembangunan saluran primer, sekunder, dan tersier untuk penambahan luas layanan 2.590 haktar sehingga tercapai luas layanan 9.697 hektar (ms/rls/ald)