Kementerian PUPR Targetkan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang Rampung April 2019

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pengerjaan penataan kota Lama Semarang. foto.dok.birkompuPUPR

Semarang, Mimbar – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ingin mewujudkan kawasan Kota Lama Semarang menjadi kota pusaka yang layak huni dan berkelanjutan. Karena otu,  penataan kawasan Kota Lama di Jawa tengah itu ditargetkan rampung April 2019.

Penataan Kota Lama Semarang dilakukan sejak tahun 2017 dan ditargetkan rampung akhir April 2019 dengan total anggaran Rp 183 miliar yang dikerjakan oleh PT. Brantas Abipraya. Dengan demikian nantinya akan meningkatkan aktivitas pertumbuhan ekonomi yang ada di Semarang, salah satunya melalui wisata.

“Progresnya saya kira bagus, sudah 80 persen lebih dan akan selesai pada akhir April 2019. Penataan dilakukan agar kawasan lebih tertata, nyaman dan bisa menjadi tujuan wisata. Selama ini, wisatawan yang datang ke Semarang lebih banyak memilih berkunjung ke Candi Borobudur atau Pulau Karimunjawa,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat meninjau pengerjaan Penataan Kawasan Kota Lama Semarang (KKLS), Rabu (27/3/2019).

Baca Juga:  Dukung Industri dan Pariwisata Banten, Kementerian PUPR Percepat Konstruksi Tol Serang-Panimbang

Menteri Basuki berpesan dalam penyelesaian pengerjaan tetap memperhatikan kebersihan kota dan berhati-hati agar tidak merusak situs budaya yang ada di Kota Lama. “Ini merupakan pekerjaan seni, sehingga perlu diperhatikan detil dan kerapihannya. Kebersihan juga diperhatikan, nanti disemprot air lagi seluruhnya,” ujarnya.

Kawasan Kota Lama Semarang dikenal memiliki bangunan bersejarah dengan arsitektur bergaya Eropa. Dulunya, kawasan ini pernah menjadi pusat kegiatan perekonomian pada masa Hindia Belanda.

Menteri Basuki mengatakan dengan dilakukannya penataan kawasan ini nantinya akan dapat menata prasarana dan sarana kawasan. “Seperti utilitas saluran PDAM, kabel telfon dan listrik yang tidak tertata akan dibuat lebih rapih melalui pemasangan Box Utility,” katanya.

Baca Juga:  Kebun Sawit di Lengayang Bakal Berbuah Kurma?

Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya juga memberikan fasilitas tambahan diseputar kawasan Kota Lama Semarang seperti tempat duduk panjang, tempat sampah, juga lampu penerangan jalan utama dan trotoar. Penataan lainnya meliputi pekerjaan jalan, dan perbaikan drainase, halte hingga 2 kolam retensi Berok dan Bubakan yang akan dipompa dan dialirkan menuju kali Semarang.

“Kita tata dan kembangkan kawasan Kota Lama Semarang. Nantinya akan menjadi kawasan wisata yang bisa mewadahi berbagai kegiatan masyarakat, seperti Car Free Day, festival kuliner, maupun event berbasis budaya,” tambahnya.

Selain Kota Lama Semarang, Kementerian PUPR juga tengah melakukan revitalisasi Pasar Johar yang juga merupakan bangunan bersejarah Kota Semarang. Revitalisasi dilakukan pasca kebakaran tahun 2015 lalu yang menghanguskan dua pertiga bangunan pasar. Pembangunan kembali akan dimulai tahun 2019, dengan biaya diperkirakan sebesar Rp 174,12 miliar.

Baca Juga:  Poppy Savitri : Padang Punya Komitmen Terhadap Perkembangan Industri Kreatif

“Revitalisasi bangunan yang di depan dilakukan oleh Pemerintah Kota Semarang dan bagian bangunan bersejarah dikerjakan oleh Kementerian PUPR,” kata Menteri Basuki.

Turut hadir mendampingi Menteri Basuki, Direktur Jenderal Cipta Karya Danis H. Sumadilaga, Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Ruhban Ruzziyatno, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah VII Achmad Cahyadi, Direktur Utama PT Brantas Abipraya Bambang Esti Marsono, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S. Atmawidjaja. (mr/rls/ald)