JAKARTA, MIMBAR — Sekretaris Jenderal DPD RI Reydonnyzar Moenek atau yang akrab disapa Donny Moenek mengatakan bahwa Kesekjenan DPD RI siap dalam memberikan dukungan baik itu bersifat administratif dan teknis operasional terhadap kelangsungan program Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesi.
“Sesuai amanah Ketua DPD RI, bahwa kita siap memberikan perhatian yang signifikan kelangsungan dari program pembangunan PLTN ini,” tuturnya.
Menurut Reydonnyzar, konsumsi listrik bagi masyarakat sangat diperlukan namun punya keterbatasan. “Maka kita mengapresiasi adanya PLTN ini khususnya di Benkayang. Tentunya semakin cepat akan semakin baik untuk diimplementasikan pembangunan PLTN,” harapnya
Sebelumnya, Ketua DPD RI Oesman Sapta menyatakan dukungan penuh terhadap pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Pembangkit listrik tenaga nuklir ini sebagai upaya negara menghadapi krisis listrik bagi pengusaha nasional serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang akan datang.
“Memang pembangunan PLTN di Indonesia merupakan inspirasi terpendam namun bila bicara nuklir selalu banyak rintangan. Padahal resikonya sangat kecil. Ini bukan masalah kehendak tapi kemauan,” ucap Oesman Sapta saat menerima rombongan dari Tim Kerja Penyiapan Pembangunan Prototipe PLTN Kemenristekdikti di Nusantara III Komplek Parlemen, Jakarta, Selasa (13/8).
Menurut OSO, sejauh ini Indonesia hanya bisa mengexport material mentah ke negara-negara lain. Hal tersebut yang menyebabkan Indonesia tidak bisa bersaing dengan negara-negara lain seperti India dan Tiongkok dalam bidang PLTN.
“Mereka bisa mengintervensi negara pendistribusi material sehingga bisa lebih murah. Tapi kita memiliki sendiri materialnya, yang harus sudah terealisasi,” ujar senator asal Kalimantan Barat itu.
Oesman Sapta menilai dengan teknologi nuklir ini juga bisa menjadi warisan bagi anak dan cucu bangsa ke depan sehingga bisa memiliki nilai tambah dari segi perekonomian hingga skill. “Jadi kita sederhana saja, harus berfikirnya bahwa sesuai kemajuan zaman kita. Kita harus ikut berfikir kekinian,” tuturnya.
OSO optimis dengan hadirnya PLTN bisa merubah nuansa dunia. Kenapa demikian? Karena hal tersebut bisa meningkatkan profit margin Bangsa Indonesia kedepan. “Saatnya kita menghayati betul bagaimana bisa mengurangi beban rakyat. Maka dengan adanya industri nuklir ini bisa meningkatkan profit margin kita,” ujar Oesman Sapta.
Sementara itu, Staf Ahli Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Bidang Relevansi dan Produktivitas, Agus Puji Prasetyono menyatakan mengapa Kalbar cocok dibangun PLTN, karena selain kaya akan uranium. Kalbar juga jarang terjadi gempa. “Persyaratan utama pembangunan PLTN adalah safety. PLTN sistem nuklir jauh lebih aman dari pembangkit lainnya, jadi dapat dikatakan nuklir aman,” tegasnya.
Agus menambahkan dalam pembangunan PLTN, pertama memang harus bebas dari gempa. Kedua dekat dengan laut, dan ketiga jauh dari kawasan penduduk. “Karena Kalbar sendiri sangat kecil kemungkinan terjadi gempa. Tentu pengembangan PLTN tenaga nuklir sangat mungkin dilakukan,” lontarnya.
Di kesempatan yang sama, Anggota Dewan Energi Nasional Syamsir Abduh menambahkan tidak ada negara lain yang besar tanpa menggunakan secara bijak PLTN mereka. Karena disitu lah proses industrialisasi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. “Maka kita harus belajar dari negara maju seperti Tiongkok,” tuturnya. (ms/rls/ald)
.