Agam, Mimbar —Hiruk pikuk informasi hoax dipastikan sampai kedepan belum akan reda di dunia media sosial.
“Dia akan berhenti ketika netizen (pengguna media sosial) cerdas memaknai sebua informasi di layar androinldnya,”ujar Ketua Komisi Informasi Sumbar Adrian Tuswandi saat sampaikan materi pada Pelatihan Kelompok Informasi (KIM) se Kabupaten Agam di Aula Kantor Bupati Agam, Kamis 25/7.
Menurut Toaik biasa pemegang Kartu Wartawan Utama Dewan Pers dipanggik para jurnalis mengatakan informasi hoax itu sebenarnya banyak piranti untuk mengkebirinya.
“Satu dari penangkal informasi hoaks baik di Medsos atau pun di informasi nyata seperti ‘ota lapau’, adalah memberdayakan dan membuat Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) ngeh terhadap informasi salah atau menyesatkan,”ujar Toaik.
Menurut Toaik, KIM harus diberdayakan dan harus punya kemampuan analisa informasi dibatas rata-rata pemahaman orang biasa atas sebuah informasi.
“Beruntung Kabupaten Agam punya 17 KIM, walau masih kurang sebenarnya, tapi untuk menangkis informasi sesat dan menyesatkan Agam punya piranti cegah dini yakni KIM tadi,”ujar toaik
Saat membuka pelatihan, Staf Ahli Bupati Agam Ernawati mengatakan KIM mandiri dan kreatif mengelola informasi dan jadi jembatan komunikatif pemerintah dengan masyarakat.
“KIM juga menjadi sumber informasi untuk masyarakat memberikan kases informasi ke masyarakat luas dan menjadi filter terhadap informasi benar tidak meyesatkan,”ujarnya.
Ernawati dan Kadiskominfo Agam Firdaus, pastikan Agam terus konsisten mendorong KIM berpartisipatif aktif dalam pembangunan termasuk meningkat kapasitas KIM.
Pelatihan KIM di Agam mengangkat tema ‘keterbukaan informasi kita tingkatkan pengawasan obat dan makanan mewujudkan Agam Sehat’, dilaksanakan Diskominfo Pemkab Agam selain pemateri Ketua KI Sumbar, Adrian Tuswandi mengangkat tema Terbuka Informasi Harus!!! ‘KIM Efektif Ujudkan Informasi Sehat. juga Legafatman dari Balai POM Sumbar dengan topik ‘Keamanan Pangan Untuk Melindungi Masyarakat’. (ms/rls/ald)