PADANG, mimbarsumbar.id — Dalam acara syukuran bersama insan pers yang digelar Jumat malam (25/10/2024), Nevi mengungkapkan capaian rencana kerjanya selama periode 2019-2024, saat bertugas di Komisi VI DPR RI.
Nevi mengakui, meskipun program yang diusung selama lima tahun lalu belum maksimal, dirinya berhasil membawa dana pusat sebesar Rp105,7 miliar ke Sumatera Barat, khususnya ke daerah pemilihannya, Sumbar II.
Sebagai anggota DPR RI yang mengemban amanah rakyat, Nevi telah berhasil merealisasikan aspirasi masyarakat di tujuh sektor utama, yaitu infrastruktur, pendidikan, ketahanan pangan, ekonomi kerakyatan, kesehatan, dan pembangunan sosial.
Menurutnya, sektor infrastruktur dan pendidikan mendapat alokasi terbesar, diikuti oleh dukungan untuk ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi lokal.
“Di antara proyek infrastruktur yang terealisasi, antara lain pembangunan jalan, irigasi, fasilitas pendidikan, dan bantuan untuk kelompok tani serta UMKM di Sumbar II,” katanya.
Dalam pertemuan hangat dengan para wartawan dipandu tenaga ahlinya Dasril, Nevi juga berdiskusi tentang isu-isu krusial yang dihadapi masyarakat, terutama ketahanan pangan dan energi.
Di Komisi XII DPR RI, Nevi akan bermitra dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan, Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, BPH Minyak dan Gas Bumi, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), Dewan Energi Nasional (DEN), Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), Badan Informasi Geospasial (BIG).
Sebagai politisi PKS, Nevi menegaskan bahwa ketahanan pangan dan energi adalah prioritas utama yang perlu diperjuangkan, sejalan dengan visi baru pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Pangan dan energi adalah kebutuhan dasar, dan kita harus mampu mencapai swasembada pangan dan energi agar tidak tergantung pada impor. Ini adalah tugas besar, tetapi sangat mungkin dilakukan jika semua pihak bekerja sama,” tegas Nevi.
Selain itu, Nevi menyampaikan dukungannya kepada petani di Sumatera Barat melalui program bantuan alat pertanian, edukasi pemberdayaan, dan advokasi kebijakan yang berpihak pada rakyat.
Menurutnya, pemberdayaan petani adalah kunci untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengurangi ketergantungan impor pangan.
Dalam konteks ketahanan energi, Nevi menggarisbawahi pentingnya kemandirian energi nasional di tengah kondisi geopolitik yang semakin kompleks.
“Dengan kondisi geopolitik yang tidak menentu dan diwarnai ketegangan, Indonesia harus mempersiapkan diri agar mampu memenuhi kebutuhan energi secara mandiri,” jelasnya.
Sebagai anggota Komisi XII, Nevi berkomitmen untuk memperjuangkan kebijakan yang memastikan akses energi terjangkau dan berkelanjutan bagi seluruh masyarakat, khususnya di Sumatera Barat.
Ia menambahkan bahwa dirinya akan melanjutkan program-program yang telah berjalan pada periode pertama, dengan penyesuaian terhadap kebutuhan energi yang kini menjadi isu sentral.
Dalam kesempatan tersebut, Nevi juga menyampaikan refleksi tentang visinya yang tetap berfokus pada peningkatan kesejahteraan keluarga, petani, dan pelaku UMKM di dapilnya.
“Saya akan terus melanjutkan program-program yang selama ini telah berjalan, dan menyesuaikannya dengan kebutuhan energi yang menjadi isu sentral ke depan,” ujarnya.
Nevi juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak, termasuk media, yang telah membantu menjalankan fungsi pengawasan dan legislasi di parlemen.
“Saya berterima kasih atas peran aktif media yang menjadi jembatan informasi antara masyarakat dan pemerintah. Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama untuk kemajuan bangsa,” katanya.
Di akhir pertemuan, Nevi mengajak semua pihak untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan kesejahteraan dan kemandirian bangsa.
“Insya Allah, dengan sinergi yang baik dan upaya bersama, kita bisa mencapai target swasembada pangan dan energi yang jadi fokus utama Presiden Prabowo,” ungkapnya.(ms/*/ald)