Jambi, Mimbar — Walikota Jambi Syarif Fasha mendesak komisioner Komisi Informasi untuk lebih kerja keras lagi beri pemahaman dan arti penting keterbukaan informasi kepada Walikota dan Bupati di Indoensia.
“Supaya tidak gagal paham, karena tidak semua informasi itu terbuka kan,”ujar Syarif Fasha saat dialog keterbukaan informasi jelang jamuan buka puasa bersama Walikota Jambi dengan Komisioner Komisi Informasi se Sumatera di rumah dinasnya, Selasa 14/5.
Selain itu kata Wako Jambi, Komisi Informasi juga harus tunjukan peran startegisnya dalam era.keterbukaan kekinian ini.
“Apakah Komisi Informasi ikut cawe-cawe bahwa semua informasi terbuka tentu tidak kan,”ujar SY Fasha biasa Wako Jambi disapa rakyatnya.
Komisioner Komisi Informasi se Sumatera kumpul di Kota Jambi dalam rangka Rembuk Konisi Informasi se.Sumatera yang ke empat, juga melakukan diskusi dengan CSO difasilitasi oleh FITRA Riau terkait informasi publik Sumber Daya Alam di Sumatera.
Ketua Komisi Informasi Pusat Gede Narayana yang hadir dan akan membuka Rembuk Komisi Informasi se Sumatera besok, kepada Walikota Jambi mengatakan keterbukaan itu penting.
“Di negara maju soal keterbukaan sudah diajari sejak usia dini, artinya apa keterbukaan informsi penting dan kegunaanya multy efect, tidak sekedar pengawasan tapi ada kejujuran dari badan publik dalam melaksanakan program yang dibiayai rakyat,”ujar Gede.
Ketua KI Sumbar Adrian Tuswandi mengatakan soal keterbukaan informasi di sektor sumber daya alam jika di eksplorasi sangat banyak.
“Tapi para stakeholder di sektor ini terkesan takut untuk terbuka, mereka banyak bersembunyi dengan informasi dikecualikan terkait persaingam usaha tidak sehat,”ujar Adrian.
Padahal kata Komisioner KI Sumbar Arif Yumardi informasi publik di sektor sumbar daya alam tidak itu saja.
“Banyak lainnya, mulai dari izin, luas bagaimana model pemberdayaan kepada masyarakat sekitar itu informasi publik semua. Kuncinya kalau ssmoa prosedur dijalankan ngapain takut terbuka,”ujar Arif. (ms/rls/ang)