Kurang Dana Ikut Pentas Teater di Jogja, Mahasiswa STKIP PGRI Mengamen

PADANG, MIMBAR –Tidak satu jalan ke Roma, demikian pepatah mengatakan. Selagi ada usaha, mudah-mudahan ada jalan.

Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pengetahuan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Gunung Pangilun Padang, dari Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) keseniannya berencana ikut temu teater mahasiswa se-Nusantara di Jogjakarta tanggal 27 Juli 2019 ini.

Karena kekurangan dana untuk berangkat, para mahasiswa itu mengamen dari kedai ke kedai di Kota Padang. “Acara (itu) selama 12 hari, jadi kami kekurangan dana. Timbullah ide untuk mengamen,” ujar Fara, gadis berhijab sang vokalis dari kelompok musik itu, Selasa (16/7) malam.

Mereka mengamen ada 5 orang. Selain Fara, ada Iga, satu lagi gadis berhijab sebagai vokalis. Dan 3 orang lagi laki-laki, Irfan pemain violin, Deski gitar dan Aldo pegang jimbe (gendang).

Melihat penampilan mereka, banyak pengunjung di kedai di depan Gedung Dakwah Muhammadiyah Sawahan – Padang, bersimpati saat mereka mengalunkan lagu-lagu Minang dan pop. Tak ketinggalan Koordinator Komunitas Pemerhati Sumbar (Kapas) Isa Kurniawan, yang sedang minum di sana.

“Kita mengapresiasi apa yang dilakukan mahasiswa STKIP PGRI (ini) yang menunjukkan kreativitasnya untuk mencari dana. Walau ada keterbatasan, mereka pantang menyerah,” ujar Isa.

Lanjutnya, apa yang telah dilakukan para mahasiswa STKIP PGRI ini dapat menjadi contoh bagi mahasiswa lain, sebagai solusi untuk menutupi kekurangan dana saat ada kegiatan di kampus, dengan menunjukkan kreativitas.

“Saya yakin, masyarakat akan bersimpati, dan menghargai kreativitas yang mereka tunjukkan melalui mengamen. Buktinya banyak pengunjung yang memberi (uang),” imbuhnya.

Isa mengimbau pihak kampus untuk peduli dan memberi ruang yang lebih besar terhadap bakat-bakat seni yang tumbuh di kalangan mahasiswa. Memfasilitasi mereka, baik infrastruktur maupun finansial (anggaran), dalam berkesenian. (ms/isk)