Manajemen pendidikan anak usia dini bertujuan untuk menjadikan sekolah PAUD yang unggul dan mempunyai daya saing. Manajemen PAUD secara khusus memiliki tujuan untuk mengelola, mengatur, dan mengarahkan proses interaksi edukatif di sekolah. Manajemen yang dikelola yaitu peserta didik, guru, dan lingkungan sehingga menjadi teratur, terencana, dan tersistem. Manajemen yang baik menjadi pondasi untuk mencapai tujuan pendidikan anak usia dini.
Aspek Manajemen Pendidikan Anak Usia Dini
Manajemen PAUD mengelola banyak hal mulai dari awal pendirian sekolah, tata kelola, perangkat sekolah dengan segala pendukungnya hingga rencana pengembangan sekolah. Ruang lingkup manajemen PAUD meliputi apa yang dikelola, bagaimana caranya, merencanakannya, dan kemana manajemen PAUD akan diarahkan. Manajemen PAUD harus direalisasikan sesuai tujuannya secara efektif dan efisien yang merupakan kunci keberhasilan suatu sekolah PAUD.
Efektif dan Efisien
Efektifitas suatu manajemen PAUD dapat dilihat dari terlaksananya semua program secara tepat serta melibatkan seluruh komponen lembaga PAUD tersebut. Efisien berarti dalam operasionalnya program paud terlaksana dengan sumber daya seminimal mungkin. Namun pada pelaksanaannya secara nyata manajemen PAUD yang efektif dan efisien tidak mudah untuk diwujudkan. Manajemen PAUD yang Efektif dan efisien ini kajiannya terlalu akademis dan agak sulit dijabarkan secara kongkret.
Efektif dan efisien dalam manajemen PAUD sangat berkaitan dalam pengambilan keputusan yang tepat dan pemberdayaan seluruh komponen untuk mencapai tujuan semaksimal mungkin. Untuk memahami konsep efektif dan efisien seperti contoh berikut:
Untuk menyediakan alat permainan edukatif, sekolah dapat melibatkan guru dan peserta didik serta orang tua murid untuk membuat alat permainan sendiri. Alat permainan edukatif tersebut dibuat menggunakan bahan yang ada di sekitar lingkungan misalnya kardus bekas, tangkai buah, kertas, daun kering, dll. Alat permainan edukatif buatan sendiri lebih murah jika dibanding dengan membeli serta membuat anak menjadi kreatif. Namun begitu sekolah tetap memiliki kewajiban dalam penyediaan alat permainan edukatif sesuai dengan kurikulum PAUD.