Mengulik Sastrawan Wanita Pertama di Inggris, Jane Austen

Khairunisa. (foto dok/ist)

Penulis: Khairunisa (Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas)

Jane Austen merupakan salah satu penulis yang paling terkenal dalam sastra Inggris. Ia lahir di Steventon, Bitania Raya pada 16 Desember 1775. Apa yang membuatnya unik adalah, ia menerbitkan buku-bukunya secara anonim dan hanya menyematkan nama by a ladies. Di antara bukunya yang terkenal ada 6, yaitu Sense and Sensibility yang terbit pada tahun 1811, Pride and Prejudice yang terbit selang 2 tahun yakni pada 1813, Mansfield Park (1814), Emma (1815), Persuasion (1817) and Northanger Abbey (1817).

(Sumber Gambar : justenglish.com)

Bukunya di kenal dan di baca oleh pembaca yang tersebar di seluruh dunia, saking terkenalnya, bukunya tetap dikenal sampai sekarang dimana sudah 200 tahun berlalu. Novel-novelnya juga banyak yang di terbitkan menjadi film. Tulisan nya terkenal bukan tanpa alasan, Jane Austen tidak hanya mengangkat kisah romantis dan percintaan semata dalam karya novelnya, namun ia juga mewarnai nya dengan gambaran kehidupan sosial masyarakat Inggris di era akhir abad ke-18 hingga era awal abad ke-19. Sehingga bisa di simpulkan bahwa beliau dapat membuat mahakarya karena beliau mengangkat kondisi nyata yang di berada di lingkungannya maupun apa yang di alaminya sendiri. Proses menulisnya jugs berlsngung sejak remaja hingga usianya mencapai 35 tahun.
Ia menciptakan karakter yang hebat, dan merupakan tokoh sastra yang jenius. Karyanya menunjukkan kepribadiannya yang tekun dan menginspirasi.
Contohnya dalam kutipan novel Pride and Prejudice (1813), “Tidak ada yang membuatku lelah, kecuali melakukan apa yang tidak kusukai.”
Dalam novel Mansfield Park (1814), ia juga memberi dialog tentang feminisme, “Beri perempuan pendidikan dan perkenalkan dengan baik kepada dunia,” kutip Jane Austen pada salah satu karya terkenalnya.
Gaya Sastranya yang mengandung parodi, ironi, dan kebebasan berbicara secara tidak langsung.

Semasa hidupnya, Novel-novel Jane Austen di tebitkan secara anonim atau dengan nama alias. Dua karya di tahun 1817 miliknya yakni Persuasion dan Sanditon, di tulisnya saat sakit mendera tubuhnya. Namun, karya novel Sanditon tidak sempat di selesaikan karena kondisinya memburuk dan ia meninggal 4 bulan kemudian. Tepatnya pada 18 Juli 1817, dan enam hari kemudian ia di makamkan di katedral Winchester. Berhenti bukan berarti mati. Novel sanditon kemudian berusaha di lanjutkan oleh bebrapa novelis yang salah satunya adalah keponakan Austen.
Ia yang sebelumnya menjadi penulis anonim, kemudian di ungkap kepada dunia bahwa dialah yang menerbitkan karya-karya iti oleh Saudara Laki-lakinya.
Ulasan Sir Walter Scott tentang Emma dalam Quarterly Review Maret 1816, di mana ia memuji “penulis tanpa nama” sebagai ahli modern novel. Bersama-sama Scott dan Whately memberika dasar untuk kritik serius terhadap Jane Austen: wawasannya di puji oleh para kritikus sepanjang abad ke-19.***