Banjarmasin, Mimbar — Menkominfo Rudiantara mendesak instansi pemerintah atau badan publik menurut UU 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, untuk lebih bergeliat menyampaikan informasi publiknya ke masyarakat.
Demikian disampaikan Rudiantara saat menjadi keynote speech sekaligus membuka Rakornas 9 Komisi Informasi se Indonesia di Banjarmasin Kalimantan Selatan, Selasa 28/8.
“Saya hadir karena baca suratnya Rakornas penting karena mensinergisitaskan KI Pusat dengan daerah, semoga hadirnya saya soal sinergistas tidak ada lagi pada Rakornas ke 10 tahun depan,”ujarnya.
Terkait soal informasi kekinian, Rudiantara mengatakan sudah mendesak badan publik bergeliatlah karena saat ini perkembangan informasi tak resmi di media sosial luar biasa menjalarnya.
“Padahal kalau insitusi resmi kerja keras untuk menyampaikan indormasi ke publik saya yakin informasi hoaks dan ujaran kebencian tidak ada lagi di media sosial,”ujarnya.
Termasuk pemerintah daerah, tidak terbuka akibatnya informasi hoaks bersebaran kemana mana dan publik membaca informasi itu menilai benar, bahaya jadinya.
“Kembali ke instansi pemerintah baik pusat maupun daerah, mau jadi sasaran informasi nggak benar, atau tidak, kalau tidak mau peemerintah daerah terbuka saja sampaikan informasinya ke masyarakat,”ujar Rudiantara.
Sementara Anggota Komisi Informasi Sumbar Adrian Tuswandi mengakui kondisi sebaran informasi sampai hari ini badan publik kalah aktif dibandingkan publik.
“Mestinya untuk meraih pionir di informasi, badan publik harus kedepankan insiatifikasi dari pada badan publik disibukan mengklarifikasi informasi yang belum tentu benar,”ujar Adrian
Sedangkan Sekdaprov Kalsel Abdul Haris pastikan mendukung komisi informasi terkait pengarusutamaan keterbukaan informasi untuk penguatan demokrasi di tahun Pemilu ini.
“Apalagi keterbukaan informasi indikator pemerintahan yang baik, dan Kalsel selalu melaksanakan roda pemerintahan dengan transparan, partisipatif dan demokratif serta aspiratif,” Abdul Haris.
Sekretaris KI Pusat Hendra Purnama menyebutkan kebangaannya atas kehadiran Menkominfo di Rakernas 9 KI se Indonesia, Banjarmasin.
“Ini pertama Rakornas dihadiri pak Menkominfo, itu berarti KI Pusat periode sekarang 2017-2021 adalah KI Pusat jaman now, karena selalu mengedepankan prinsip kolektif dalam berkinerja,”ujar Hendra menyampaikan laporannya.
Rakornas 9 KI se Indonesia menurut Hendra hasilnya ditunggu masyarakat.
“Publik se Indonesia pecinta keterbukaan informasi mengharpakan Rakornas 9 KI se Indonesia, diharapkan menghasilkan perubahan untuk hasilkan banyak manfaat kepada masyarakat luas. Terutama soal kebijakan Nawacita terkait keterbukaan informasi publik yang menjadi keinginan presiden Joko Widodo,”ujar Hendra. (rilis: ppid-kisb)