Menteri Basuki : Jadilah Orang PU, Bukan Orang yang Bekerja di PU

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menandatangani kesepakatan kerja bersama dengan BNPT. foto.dok.birkompuPUPR

 

Jakarta, Mimbar – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menegaskan agar generasi muda PUPR PNS Formasi tahun 2017 dan CPNS 2018 dapat benar-benar menjadi “Orang PU” bukan hanya orang yang bekerja di PU. Menurutnya untuk menjadi “Orang PU” harus memegang teguh budaya kerja (corporate culture) di Kementerian PUPR yakni mission oriented, team work dan profesional.

Acara penyambutan CPNS Formasi 2018 dan pelepasan CPNS formasi 2017 kementerian PUPR. foto.dok.birkompuPUPR

“Saudara sekalian saat ini sudah menjadi orang PU, bukan hanya sekedar bekerja di PU. Pertama, dalam bekerja harus mission oriented, bukan project oriented, jangan pulang kalau misi belum selesai. Saat saya mengirim CPNS 2017 untuk membantu rehabilitasi pasca gempa di NTB, saya berpesan enam bulan disana sebelum misi selesai maka tidak boleh pulang, meskipun pada saat berangkat hanya dua hari persiapannya. Jadi kita semua harus siap. Kedua _team work_ karena tidak ada pekerjaan di PUPR yang bisa dikerjakan sendiri dan ketiga profesional, yaitu mengetahui secara baik apa yang menjadi tugasnya dan bertanggungjawab terhadap apa yang dikerjakan, serta tahu persis apa yang harus dikerjakan. Kalau tidak tahu bilang tidak tahu, jangan sok tahu, itu yang disebut kejujuran profesional,” kata Menteri Basuki pada acara Pelepasan PNS Kementerian PUPR Formasi 2017, Penyambutan CPNS Formasi 2018, dan Penandatanganan Kesepakatan Bersama Antara Kementerian PUPR dengan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta, Senin (22/4/2019).

Ditambahkan Menteri Basuki bahwa Orang PU juga harus kuat, berani, dan berjiwa seni. Kuat karena memang kompeten, berani karena bersih, dan berjiwa seni sehingga memiliki daya improvisasi. “Tanpa berjiwa seni maka desain diatas kertas tidak akan bisa tidak bisa terwujud dilapangan,” pesan Menteri Basuki.

Acara tersebut dihadiri oleh para pimpinan tinggi Madya Kementerian PUPR dan BNPT serta 2.006 generasi muda PUPR yang terdiri dari 979 PNS Formasi 2017 dan 1.027 CPNS tahun 2018. Para PNS Formasi Tahun 2017, sebelumnya telah menyelesaikan masa orientasi dengan melaksanakan tugas kemanusiaan mendukung Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gempa Bumi di Provinsi Nusa Tenggara Barat, maupun yang menyelesaikan pembinaan di lingkungan internal Kementerian PUPR.

Sementara PNS formasi 2018 yang hadir sebanyak 993 CPNS yang telah dinyatakan diterima di Kementerian PUPR dari jalur pelamar umum, dan 34 CPNS dari lulusan STAN, Kementerian Keuangan. Selanjutnya para CPNS tersebut akan mengikuti rangkaian Program Pembinaan Awal CPNS PUPR selama 1 (satu) tahun.

Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dalam laporannya mengatakan, seluruh PNS Formasi Tahun 2017 yang sudah mengikuti pembinaan selama sekitar satu tahun selanjutnya akan ditempatkan di lingkungan kerja baru pada masing-masing unit organisasi. “Untuk PNS yang direkrut tahun 2017, sudah melewati tahapan pelatihan dasar dan pembinaan. Sebanyak 496 orang telah mengikuti pengalaman di lapangan dalam upaya rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa di Lombok. Bagi yang tidak berangkat ke Lombok, ditugaskan untuk membuat karya tulis yang saat ini sudah dikumpulkan menjadi sebuah buku dan akan dibahas hari ini,” ujar Anita.

*Kesepakataan Bersama Kemen PUPR dan BNPT*
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan bersama antara Kementerian PUPR dengan BNPT dilakukan oleh Menteri Basuki dan Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius. Penandatanganan kesepakatan bersama ini merupakan dukungan Kementerian PUPR bagi pencegahan radikalisme dan terorisme di Indonesia.

Dalam sambutannya, Komjen Suhardi mengatakan pengenalan untuk bahaya teroris sangat penting untuk generasi muda terutama di Kementerian PUPR yang tugasnya membangun infrastruktur. “Penandatanganan kesepakatan bersama untuk memenuhi aspek formal saja karena selama ini kami sudah banyak dibantu oleh Kementerian PUPR dalam rangka mengidentifikasi dan memberikan penanganan di hulu, terutama terkait pembangunan infrastrukturnya. Pencegahan terorisme tidak hanya dilakukan secara _hard power_ tetapi juga _soft power_,” ujar Suhardi.

Sementara itu, Deputi Pengawasan dan Pengendalian Badan Kepegawaian Negara (BKN) Otok Kuswandaru menyampaikan apresiasinya atas pembinaan CPNS dan PNS oleh Kementerian PUPR yang dapat menjadi contoh bagi Kementerian/Lembaga lainnya.

Dalam acara tersebut dilakukan penyerahan penghargaan kepada para relawan dalam membantu rehabilitasi dan rekonstruksi pascabencana gempa di NTB, yakni perwakilan dari Satgas Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di Provinsi NTB, Satgas Rehab Rekon Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Ditjen Cipta Karya, Satgas Rehab Rekon Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) Ditjen Cipta Karya, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian PUPR, Tim Rekonstruksi Masyarakat dan Permukiman Berbasis Komunitas (Rekompak), dan relawan PNS Formasi 2017. Disamping itu juga diberikan penghargaan kepada lima karya tulis terbaik dari 100 karya tulis hasil karya tulus PNS Formasi 2017. (ms/rls/ald)