MENTAWAI, mimbarsumbar.id — Warga dan nelayan di Pelabuhan Maileppet Siberut Selatan heran. Pada Minggu (6/4-2025), mereka melihat ada penyaluran BBM Subsidi ke agen dan pengecer oleh pihak yang diduga oknum Pegawai Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Muara Siberut. Jumlahnya diperkirakan mencapai 84 ton.
Keheranan warga itu, siapa pengusaha yang punya BBM subsidi itu dan menyalurkan ke Pulau Siberut Selatan dengan jumlah banyak itu? Setelah dicek media ini ternyata penyalurnya ternyata oknum AZ, Pegawai Unit penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Muara Siberut.
Oknum kepelabuhan itu menyalurkan sebanyak 84 ton bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ke agen dan pengencer yang tersebar di seluruh wilayah Muara Siberut.
Info dari pegawai di pelabuhan Siberut, penyaluran BBM itu diperintah Pertamina supaya BBM subsidi tidak langka di Siberut.
“Biar masyarakat tertolong dan tidak ada kelangkaan BBM Bersubsidi, itu Bunyi perintahnya yang kami dengar,” ujar warga ke media
Pegawai Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Muara Siberut, mengutus satu orang perwakilan langsung ke lapangan membagikan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi kepada para agen pengecer dengan tertib
Pembelian atau penebusan BBM bersubsidi melalui pegawai UPP kelas lll Muara Siberut.
Karena dari penelusuran media ini, ternyata yang masuk ke penampungan untuk di jual ke masyarakat cuma 2 ton dengan harga 10.000 per liter di penampungan.
Sedangkan agen dan pengencer menjual dengan harga 13.000 per liternya. Sangat mungkin, BBM disalurkan oknum pegawai itu dijual ke resort dan tempat wisata yang didiga lebih tinggi lagi harganya.
Para nelayan dan pelaku usaha kecil yang sangat bergantung pada BBM subsidi untuk operasional sehari-hari masyatakat Muara Siberut dan sekitarnya yang memperoleh BBM itu tidak maksimal.
Pegawai UPP Kelas lll Muara Siberut itu menyatakan bahwa penyaluran BBM bersubsidi dilakukan karena didesak langsung oleh Pertamina Bungus Teluk Kabung pendistribusiannya ke kecamatan Siberut Selatan Kepulauan Mentawai.
Agen dan pengencer berharap BBM subsidi 84 ton itu habis disalurkan semua ke agen terus ke pengencer, pasti jadi solusi terhadap masalah distribusi yang selama ini dihadapi oleh masyarakat di daerah wilayah Muara Siberut.
“Kalau sebanyak itu dibagi habis ke agen dan pengencer tentu harga BBM bersubsidi tidak compang sekali dengan harga di Padang,” ujar Adi.
Sedangkan Pengusaha Migas Sumbar Khadafi Azwar mengatakan heran sejak kapan ada penugasan kepada pegawai kepelabuhan menyalurkan BBM subsidi.
“Saya heran ini, ada apa dan kok bisa ASN pelabuhan menjadi pengusaha penyalur BBM bersubsidi, Pertamina harus jelaskan karena dibilang perintah Pertamina Teluk Kabung,” ujar Khadafi. (ms/*/ald)