Pasca Putusan PSU DPD RI.l oleh MK, Irman Gusman Silaturahmi dengan Jurnalis dan Tokoh Sumbar

H. Irman Gusman saat bersilaturahmi dengan tokoh dan jurnalis Sumbar, Kamis (20/6/2024) di Suasso Resto Padang. (foto/Riko)

PADANG, mimbarsumbar.id — Tokoh nasional, H. Irman Gusman pulang kampung ke Sumbar dan bersilaturahmi dengan banyak tokoh Sumbar, sekaligus menggelar konferensi pers, Kamis (20/7/2024) di Suasso Resto di kawasan GOR H. Agus Salim. Dan kali pertama Irman Gusman muncul di publik setelah 9 bulan memperjuangkan hak politiknya karena dicoret KPU dari DCT Anggota DPD RI, September 2023 lalu
Dalam silaturahmi, terlihat hadir Eks Ketua Komisi Kejaksaan, Halius Hosen, Ketua LKAAM Sumbar H. Fauzi Bahar Datuk Nan Satu, Akademisi Prof. Busyra Azheri, Tim Ahli IG Center Irwaryani, wartawan senior Hasril Chaniago, sejumlah aktivis, organisasi pers, pemimpin redaksi media cetak, elektronik dan televisi serta puluhan wartawan Sumbar. Juga tokoh Perantau Sunda Amir Prabu dan elite Muhammadiyah
Di hadapan para tokoh dan jurnalis Sumbar, Irman Gusman benar-benar menunjukan bagaimana persaudaraan di atas segala hal. Sekaligus menjadi penyemangat untuk memperjuangkan Marwah keluarga dan hak politiknya untuk kemajuan Sumbar di pentas nasional.


“Terima kasih atas kehadirannya, ini silaturahmi kami, terutama terkait pasca Putusan PSU DPD RI Dapil Sumbar yang kami perjuangkan lebih 9 bulan dengan cara elegan, usai dicoret KPU sebagai Calon tetap DPD RI,” ujar Irman Gusman.
Eks komisioner KPU Sumbar, Irwaryani mengakui bahwa Irman Gusman terbukti tangguh, 9 bulan berperkara mempertahankan hak politiknya, mulai pengaduan ke Bawaslu, KPU, DKPP, PTUN hingga akhirnya menang di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Terkait dengan putusan MK dan Juknis KPU RI, bahwa Irman Gusman harus mengumumkan statusnya di media, itupun sudah kita siapkan. Dan pada Jumat, 21 Juni 2024 akan kita serahkan ke KPU Sumbar, sebagai syarat penerapan Daftar Calon Tetap PSU DPD RI yang dilangsungkan pada 13 Juli 2024,” ungkap Irwaryani yang akrab disapa Adiak.
Dikatakan Adiak, Kemenangan Irman Gusman di MK, merupakan anugerah untuk Sumatera Barat dan menjadi catatan sejarah dalam perjalanan demokrasi di Indonesia. Karena ini yang pertama kalinya terjadi. Irman Gusman adalah asset Sumbar, dia berjuang dengan cara yang elegan dan sesuai regulasi, mulai dari Bawaslu, PTUN dan DKPP sampai ke MK RI.
“Banyak pihak menilai perjuangan ini berakhir gagal, tapi Allah berkehendak lain, MK RI memutuskan dilakukan PSU DPD RI dengan memasukkan nama Pak Irman Gusman,” ujar Irman Gusman.
Diakui Irman Gusman, PSU diputuskan MK RI tidak lepas dari andil doa masyarakat Sumbar.
“Kekuatan doa masyarakatnya Sumbar, saudara-saudara kami di Sumbar lah palu MK memutuskan PSU DPD RI Dapil Sumbar,” ujar Irman Gusman.
Wartawan Senior, Hasril Chaniago menambahkan bahwa lebih 6 tahun bersama Irman Gusman dengan pertemuan hampir tiap hari, sangat tidak meyakini Irman Gusman melakukan korupsi. Karena itu, wajar ada yang mengatakan OTT KPK terhadap Irman Gusman adalah jebakan.
Karena, dana-dana yang jelas saja dan sesuai Undang Undang untuk memfasilitasi Ketua DPD RI, sering tidak dimanfaatkan Irman Gusman. Padahal dana itu dalam bentuk lunsum.
“Bagi anggota DPD RI, ada anggaran 300 juta per tahun untuk sosialisasi empat pilar. Dana inipun tidak dipakai Pak Irman. Apalagi dengan OTT KPK dengan barang bukti hanya 100 juta. Kan aneh sekali dan sangat tidak yakin Irman Gusman melakukan. Korupsi,” tegas Hasril.
Silaturahmi berlangsung hangat dan santai. Berbagai tokoh mengapresiasi kehadiran Irman Gusman di tengah tokoh Sumbar. Apalagi Irman Gusman secara terbuka memaparkan secara terang perjuangan hak politik, termasuk berbagai faktor yang melatarinya.
“Perjuangan saya ini tidak saja untuk menjawab Marwah keluarga.besar saya. Tapi bagaimana menjaga Provinsi Sumbar agar lebih bermartabat dan mendapat tempat dalam perjalanan pembangunan bangsa ini,” pungkas Irman. (ms/ald)