DHARMASRAYA, mimbarsumbar.id — Pertama pasca Covid 19, Ikatan Warga Payakumbuh Limapuluh Kota (Ikwarpaliko) atau perantau asal Payakumbuh dan Limapuluh di Dharmasraya, kembali digelar pertemuan, Minggu (11/06) di kediaman Ketua Ikwarpaliko, di Gunung Medan.
Pertemuan tersebut sedikit meriah karena banyaknya para perantau di Dharmasraya yang hadir, pasalnya beberapa wilayah kecamatan ikut bergabung.
Menurut Ketua Ikwarpaliko, Maryadi, sebenarnya sebelum puasa sudah ada pertemuan pasca Covid 19, namun pertemuan tersebut kembali terhenti, dan sesudah lebaran kemaren juga sudah digelar pertemuan dengan tema acara halal bihalal.
Karena banyaknya anggota baru bergabung, ketua yang juga wartawan itu membeberkan beberapa hal seperti tujuan dibentuknya wadah silaturahmi perantau tersebut adalah untuk saling bercerita dan berkeluh-kesah sesama dirantai.
Misalnya saja ulas Maryadi, kaba baiak ba imbauan, kaba buruak bahambauan, artinya sakit sama sakit dan senang sama senang.
“Ketika ada saudaranya yang sakit dilihat bersama sama, kalau ada yang senang atau pesta dan lainnya, juga didatangi bersama sama,” tukuknya.
Ia mengajak, semua perantau yang berasal dari Payakumbuh dan Limapuluh agar dapat bergabung, dimana nantinya akan dibentuk koordinator wilayah setiap kecamatan, gunanya adalah untuk lebih memudahkan koordinasi kalau ada informasi baik dan buruk terkait anggota.
Kemudian ulasnya, selain itu tujuan dari Ikwarpaliko adalah untuk saling mempererat tali silaturahmi dimana yang tidak kenal menjadi kenal setelah saling bercerita.
Banyaknya perantau dari Payakumbuh dan Limapuluh Kota di Kabupaten Dharmasraya adalah dengan adanya program pemerintah transmigrasi lokal Sitiung 4 Kecamatan Koto Besar dan SP 7 Kecamatan Timpeh. (ms/*/ald)