Pilkada 2024, Kevin Philip: Banyak Petahana Kalah, Bukti Masyarakat Sumbar Rasional

Kevin Philip, peneliti muda dan pengamat politik dari Spektrum Politika. (foto/dok)

PADANG, mimbarsumbar.id — Pilkada Serentak 2024 di Sumatera Barat telah terlaksana dengan lancar. Meski hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) belum dirilis, namun data sementara dari real count dan quick count yang dilakukan oleh masing-masing tim pasangan calon menunjukkan tren hasil yang cukup signifikan.

Sebanyak 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat melaksanakan pemilihan kepala daerah, hasil sementara menunjukkan banyaknya petahana (incumbent) yang kalah, termasuk di wilayah-wilayah strategis seperti Kota Padang, Padang Pariaman, Pariaman, Bukittinggi, Agam, Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh, Kabupaten Limapuluh Kota, Pesisir Selatan, dan Sawahlunto.

Menanggapi fenomena tersebut, Kevin Philip, peneliti muda dan pengamat politik dari Spektrum Politika. menyatakan bahwa hasil Pilkada ini mencerminkan rasionalitas masyarakat Sumatera Barat dalam menentukan pilihan politiknya.

“Saya melihat bahwa Pilkada 2024 ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa masyarakat Sumatera Barat semakin rasional dan matang dalam memilih pemimpin. Ketika baik incumbent maupun calon baru sama-sama menawarkan visi dan solusi terkait kepemimpinan, masyarakat mampu menilai mana yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan harapan mereka. Kekalahan sejumlah incumbent menunjukkan bahwa masyarakat memiliki standar evaluasi yang lebih tinggi, terutama jika kinerja petahana dianggap belum memenuhi ekspektasi. Di sisi lain, kemenangan beberapa incumbent di daerah tertentu menunjukkan bahwa pemilih juga menghargai kinerja yang memuaskan,” ujar Kevin.

Kevin menambahkan bahwa pola pemilih yang semakin kritis ini makin kuat di Sumatera Barat. “Secara akademis, ini mencerminkan pergeseran dari pemilih tradisional yang cenderung loyal terhadap figur tertentu, menjadi pemilih rasional yang lebih fokus pada capaian dan program kerja. Fenomena ini menunjukkan bahwa demokrasi lokal di Sumatera Barat telah memasuki tahap kedewasaan. Para kandidat ke depan harus mampu menawarkan kebijakan berbasis data dan bukti konkret jika ingin mendapatkan dukungan,” ungkapnya.

Dalam pandangan Kevin, hasil Pilkada ini juga memberikan sinyal penting bagi para kepala daerah yang baru terpilih maupun yang akan memimpin periode berikutnya. “Ini adalah peringatan bagi siapapun yang memegang amanah kepemimpinan. Masyarakat sekarang menuntut lebih banyak transparansi, akuntabilitas, dan kinerja nyata. Tidak ada ruang bagi janji politik kosong tanpa implementasi,” tambahnya.

Dengan hasil sementara ini, perhatian kini tertuju pada pengumuman resmi dari KPU. Hasil resmi akan menjadi penentu akhir, tetapi dinamika sementara ini sudah memberikan gambaran menarik tentang preferensi politik masyarakat Sumatera Barat. (ms/*/ald)