Posyandu Mawar IV Wakili Pasbar ke Lomba Tingkat Sumbar

Tim penilai posyandu provinsi saat mengunjungi Posyandu Mawar IV Jorong Kemajuan Koto Panjang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau wakili Kabupaten Pasaman Barat pada Lomba Kader Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2022, Kamis (1/9/2022). (foto.dok/ucok)
Tim penilai posyandu provinsi saat mengunjungi Posyandu Mawar IV Jorong Kemajuan Koto Panjang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau dalam penilaian Lomba Kader Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2022, Kamis (1/9/2022). (foto.dok/ucok)

Pasaman Barat, mimbarsumbar.id — Posyandu Mawar IV Jorong Kemajuan Koto Panjang, Nagari Sinuruik, Kecamatan Talamau wakili Kabupaten Pasaman Barat pada Lomba Kader Posyandu Tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2022.

Pada Kamis (1/9/2022), Tim Penilai provinsi melakukan peninjauan ke posyandu yang saat ini berada di posisi 6 (Enam) besar di Sumatera Barat tersebut.

Kunjungan Tim Penilai yang diketuai Kepala Bidang Kelembagaan Masyarakat dan Adat, Quartita Evari Hamdiana, SKM, MM beserta rombongan, disambut langsung oleh Ketua TP PKK Ny. Titi Hamsuardi, Kepala DPMN Randy Hendrawan, Ketua Pokja IV Anna Rahmadia, Plt Kadis Kesehatan Hajran huda, Sekretaris Dikbud Pasbar Pramana Yose, Camat Talamau Andre Afandi, Anggota PKK Pokja IV, Wali Nagari Sinuruik Fima Al Amin, serta Porkopimca Talamau dan stakeholder terkait lainnya.

Bupati Pasaman Barat melalui Staf Ahli Bupati Bidang Agama dan Kesejahteraan Sosial, Adrianto menyampaikan selamat datang kepada Tim Penilai dari Provinsi Sumatera Barat dan juga mengucapkan selamat kepada Kader Posyandu Mawar IV yang terpilih untuk mewakili Kabupaten Pasaman Barat pada lomba kader Posyandu tingkat Provinsi Sumbar tahun ini.

Ia menyampaikan bahwa kedepan Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat akan mendorong posyandu yang ada di Pasbar untuk terintegrasi dengan PAUD dan BKB sesuai arahan Permendagri No 19 Tahun 2011 tentang Pengintegrasian Layanan di Posyandu. Sehingga nantinya di setiap Posyandu terdapat layanan yang di butuhkan masyarakat seperti pelayanan kesehatan dan perbaikan gizi serta edukasi pola asuh anak dan lainnya.

Dikesempatan yang sama Ketua TP PKK Ny. Titi Hamsuardi juga menambahkan bahwa Posyandu Mawar IV telah terintegrasi dengan PAUD dan BKB serta terintegrasi dengan masjid, yang sejalan dengan salah satu upaya Pemkab Pasbar khususnya Nagari Sinuruik dalam mewujudkan visi misi Bupati Pasaman Barat yaitu Pasbar beriman dan bertaqwa.

Selain itu inovasi yang dihadirkan seperti Aplikasi Gesit Stunting, yang dimanfaatkan dalam menginformasikan data dan informasi posyandu tentang jumlah anak dan lainnya, dan Suspadi, Tagolek, Intermilan, Tataruang yang merupakan inovasi dari Kader Posyandu Mawar IV yang dibantu oleh instansi terkait.

Ia juga berharap melalui penilaian lapangan dari tim provinsi ini dapat memperoleh nilai terbaik untuk Kader Posyandu Mawar IV dan menjadi yang terbaik se-Sumatera Barat.

Sementara itu Kabid Kelembagaan DPMN Provinsi Sumatera Barat Quartita Evari Hamdiana sekaligus Ketua Tim Penilai menyampaikan apresiasi kepada Kader Posyandu Mawar IV yang masuk dalam 6 Kabupaten terpilih di Sumbar untuk lomba Kader Posyandu Tingkat Provinsi Sumba. Ia menyebutkan, peninjauan ini merupakan tindak lanjut dari temu kader posyandu berprestasi yang diadakan beberapa waktu yang lalu.

“Melalui tinjauan lapangan ini, tim penilai bisa melihat secara langsung aktivitas kader dalam penyelenggaraan pelayanan di posyandu. Seperti mengetahui manfaat posyandu yang dapat dinikmati masyarakat. Mengetahui hubungan dan partisipasi dinas atau instansi. Kemudian untuk mengetahui dukungan masyarakat dalam pengelolaan posyandu sebagai dasar untuk menetapkan kader posyandu terbaik di tingkat Provinsi Sumatera Barat,” ungkapnya.

Selain itu tambahnya, penilaian ini dilaksanakan guna menambah dan memberikan pengetahuan kepada para kader bagaimana pengelolaan posyandu dengan baik. Nanti para kader yang menang, akan diikutsertakan studi komparatif tingkat nasional.

Ia menyebutkan, dalam penilaian ini yang paling dilihat yaitu ekspose harus sesuai dengan yang tampak di lapangan.

“Jangan nanti diekspose ada, di lapangan tidak ada. Tentu ini mengada-ada dan akan menjadi catatan bagi dewan juri,” terangnya.

Di akhir kegiatan dilaksanakan diskusi dan wawancara Oleh tim penilaian bukan hanya dari Kader Posyandu tetapi dari nagari, Kecamatan serta OPD terkait lainnya Dalam mendapatkan informasi sebenarnya. (ms/cok)