Arosuka, Mimbar – Keprihatinan terjadap duo Koperasi PNS di Kabupaten Solok yang terancam Bangkrut terobati dengan prestasi gemilang Koperasi PNS Dinas Kesehatan Kabupaten Solok. Koperasi ini telah memiliki modal mencapai Rp.12 miliar.
“Kami memang agak telat RAT (rapat anggota tahunan-red), memang sudah diingatkan pembina dari Koperindag, dan Insya Allah Agustus ini akan dilakukan RAT,” kata Ketua Koperasi Pegawai Negeri Dinas Kesehatan (Kopendikes) Kabupaten Solok Delfi menjawab wartawan Rabu, (7/8) di ruang kerja koperasi di Arosuka.
Sungguh sebuah balada kemasgulan di momentum Hari Koperasi Nasional (Harkopnas) ke-72 yang diperingati di Sumbar, dan untuk Kabupaten Solok, Bupati Gusmal menyerahkan sejumlah piagam penghargaan bagi pelaku koperasi yang sukses, dimana notabene diraih para masyarakat berkoperasi dan pelaku koperasi PNS yang tidak begitu berpengalaman, namun dari sisi kemajuan berkoperasi, malah menggembirakan. Dan sebaliknya, duo koperasi PNS yang diberitakan kemarin merupakan Koperasi milik Dinas Koperindag dan KPRI Pemkab.Solok dikelola mantan Kadis Koperindag, justru menuju bangkrut dan kolaps. Sehingga aib ini sedikit tertutupi dengan keberhasilan Kopendikes.
Disampaikan Delfi, sebagai ketua Kopendikes, koperasi yang ia kelola untuk saat ini berjalan lancar, dan bisa anggota meminjam sampai Rp.40 yang bekerjasama dengan Bank Syariah Mandiri. Dengan memiliki sekretariat (ruangan) sendiri yang dibangun tahun 2004 dengan biaya koperasi senilai Rp.25 juta. Selain itu tempatnya juga disewa pihak ketiga dalam usaha jualan ATK dan foto copi, sebagai tambahan pendapatan Kopendikes.
Sisi lain menurut Ujang Kelana seorang rekan pers di Solok, harusnya dari Dinas Koperindag bisa memberikan contoh cara mengelola koperasi yang baik di internnya, justru kini malah sebagai koperasi ia sendiri menjadi gagal dan kolaps. “Ibarat senter hanya bisa menerangi orang, sementara diri sendiri kegelapan”,katanya menganalogikan.
Seperti diberitakan kemarin, ‘duo’ koperasi PNS Kabupaten Solok menuju kebangkrutan dan kolaps. Sementara ada koperasi pegawai negeri dibawah Dinas kesehatan dan Deppen (lama) masih tetap eksis. Ketika dijambangi milik Dinas Kesehatan, yang bernama Kopendikes memang maju dan sukses, tinggal mengklarifikasi kemajuan koperasi Deppen (lama).
Yang memprihatinkan tersebut adalah Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) yang berkantor di pusat pemerintah Kabupaten Solok di Arosuka. Adalah semula KPRI ini punya kantor sendiri yang relatif megah, sekarang hanya menumpang di pojok bangunan. Sementara tempat yang lama sudah berdiri Kantor Bank Nagari Cabang Arosuka yang sangat representatif, sementara kantor KPRI numpang nebeng di belakang kantor Bank Nagari itu. Akan hal nya plang KPRI masih tetap megah berdiri di depan kantor Bank Nagari Cabang Arosuka, dengan kondisi malu-maluin. Diperoleh info, kabarnya ada anggotanya yang kini sudah menjadi pejabat eselon II dan III terlilit hutang, dengan pinjaman yang bertingkat-tingkat memakai nama orang, dalam sebuah usaha MLM, tahunya tertipu dan merongrong tergerusnya keuangan KPRI Pemkab.Solok tersebut.
Lain halnya koperasi dibawah naungan Dinas Koperindag yang terletak di Kotobaru, yang bernama koperasi Usaha Bersama, tahun sudah diplesetkan menjadi ‘Bubar Bersama’ yang sudah lama mati suri dan kolaps. Dinas Koperindag yang sejatinya instansi pemerintah pembina koperasi, justru koperasi ia sendiri berantakan. “Dari sepengetahuan saya sekitar Rp.102 juta tidak bisa dana dipertanggungjawabkan, saya tidak mau meneken berita acara, kalau tidak ada kejelasan keuangan”,kata Robi mantan pengurus yang menolak untuk melanjutkannya.
Khusus Koperasi KPRI yang di Arosuka, dengan pengurus Jalinir mantan Kadis Koperindag, tampaknya tidak bisa berbuat banyak. “Saya disini cuma bendahara silahkan ke ketua langsung konfirmasi” sebutnya berdiplomasi. Selanjutnya tentang info kolaps nya koperasi di Dinas Koperindag, hendak dikonfirmasi melalui Kadis Eva Nasri pada Rabu, (7/8) di Kotobaru, dari resepsionis menyebut bapak lagi Arosuka. Sementara Kabid Koperasi Parida Dewi Fatma sedang ke Jakarta, dan Sekretaris Yulidasmar, meski berada di kantor, pihak penerima tamu menyebut, “tadi beliau ada disini, mungkin ke toilet”,jawabnya. Ditunggu beberapa lama tak kunjung ada, mudah-mudahan berita depan dapat keterangan yang bernas.(ms/mak itam)