Padang, Mimbar — Meminimalkan atau mengantipasi pengangguran terdidik dan merespon kondisi ekonomi sosial yang kurang stabil dimasa mendatang, Universitas Negeri Padang (UNP) menggelar kuliah umum kewirausahaan mahasiswa dengan menghadirkan Prof Maxwell Briggs, Professor in Queensland University and Technology, Australia and Director of Asia Pacific Enterprise Development, Selasa (17/6).
Kuliah umum yang berlangsung di Ruang Sidang Senat Rektorat UNP dihadiri 100 orang peserta yang terdiri dari 80 orang dosen Kewirausahaan, 8 dekan, direktur pasca, kepala UPT (Unit Pelaksana Teknis) Kewirausahaan dan 10 orang utusan Pemerintah Kota Padang diantaranya Bappeda, Diskominfo, Dinas Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana
Kota Padang.
Kuliah umum usai dibuka Rektor UNP, Prof Ganefri, PhD bertajuk “How to improve the student’s entrepreneurship and industrial development strategy in West Sumatera” atau “Bagaimana meningkatkan Strategi dan Kewirausahaan Mahasiswa Dalam Pengembangan Industri di Sumatera Barat “.
Pada kesempatan itu, Rektor UNP, Prof Ganefri mengatakan, berkaca pada kesuksesan negara maju seperti Amerika dan Eropa yang hampir seluruh perguruan tingginya menyisipkan materi entrepreneurship dihampir setiap mata kuliahnya, negara-negara di asia seperti jepang, singapura dan malaysia juga menerapkan materi-materi entrepreneurship minimal di dua semester.
“Itulah yang menjadikan negara-negara tetangga kita tersebut menjadi negara maju dan melakukan lompatan panjang dalam meningkatkan pembangunan negaranya,” ujar Prof Ganefri.
Sementara itu pada paparan Prof Maxwell Briggs, yang juga seorang guru besar di bidang bisnis menjelaskan bahwa dirinya mengapresiasi Perguruan tinggi di Indonesia meskipun ketinggalan, sudah mulai sadar akan pentingnya kewirausahaan dikampus dan menjadikan mata kuliah kewirausahaan sebagai hal terpenting yang harus diberikan kepada mahasiswa.
“Adanya program permodalan untuk wirusahawan muda dari kalangan mahasiswa itu, mesti direspon kalangan pimpinan PTN/PTS. Kerjasama dengan dunia usaha mendesak dimaksimalkan pimpinan PTN/PTS,” ujar Prof Maxwel, yang juga merupakan konsultan ekonomi di Jawa Timur dan Malaysia.
Usai memaparkan presentasinya Prof Maxwel yang juga Director of Asia Pacific Enterprise Development
memaparkan pengembangan industri agar menumbuhkan mahasiswanya untuk menjadi seorang entreprenuer.
“Apapun jenis usahanya tentunya harus sesuai dengan kesepakatan antara mahasiswa dengan institusi kampus. Unit-unit usaha yang dibentuk ini dapat dijadikan sebagai salah satu pengalaman berharga bagi mahasiswa sebelum terjun membuka usaha 0 mandiri,” ujarnya, yang juga menjadi Invited speaker, nara sumber utama pada di International Conference FE UNP (the 3rd Piceeba), yang digelar Fakultas Ekonomi UNP, 15-16 Juni 2019 lalu. (ms/ag)