Rakor Finalisasi Debat Publik Pilkada Sumbar, KPU Tetapkan 11 Panelis dan Paslon Dilarang Bawa Ponsel ke Podium

PADANG, mimbarsumbar.id – Sehari menjelang Debat Perdana Pilkada Sumbar 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Finalisasi Persiapan Debat Publik Pertama Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar tahun 2024, Selasa (12/10/2024).

Ketua KPU Sumbar Surya Efitrimen mengatakan sesuai PKPU No. 13/2024, tentang Kampanye paslon gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati serta Walikota dan wakil Walikota, maka salah satu yang difasilitasi KPU adalah Debat Publik. Karena itu, KPU Sumbar menetapkan 2 kali debat publik pilkada Sumbar. Debat pertama dilaksanakan pada, Rabu, 13 November 2024 di Hotel Mercure disiarkan di TVRI. Sedangkan Debat kedua dilaksanakan pada Senin, 19 November 2024 yang disiarkan TVOne dan kanal Youtube Sumbar.

“khusus untuk debat, KPU Sumbar juga telah menetapkan 11 orang panelis dari berbagai perguruan tinggi di Sumbar. Ketua panelis ditetapkan. Prof Khairul Fahmi,” ujar Surya Efitrimen dalam rakor yang dihadiri Ketua Bawaslu Sumbar, Alni SH,. M.Kn, serta LO kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Sumbar. (Paslon 01/Mahyeldi-Vasko dan Paslon 02/Epyardi-Ekos).

Dalam pelaksanaan debat Publik Paslon gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar, lanjut Surya Efitrimen, teknis pelaksanaannya hampir sama dengan debat calon presiden dan wakil presiden RI. Semua aturan terkait pelaksanaan debat telah ditetapkan dan schedule acara yang sudah disusun dengan rapi.

“Kita telah menggelar beberapa kali FGD bersama panelis dan stakeholder terkait, guna mematangkan persiapan debat publik ini,” ujar Surya Efitrimen dalam kata pembuka pada rakor yang dihadiri Ory Sativa Syakban (Ketua Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu), Jons Manedi (Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM), dan Medo Patria, (Ketua Divisi Data dan Perencanaan) serta Rino Sutrisno, Plh Sekretaris KPU Sumbar.

Sementara itu Jons Manedi menyampaikan bahwa penentuan lokasi debat di Hotel Mercure, sesuai masukan dan saran dari berbagai pihak, terkhusus saran dari jajaran pihak Keamanan.

“Pada debat pertama ini, kita mengangkat tema, Transformasi, Tata Kelola Pemerintahan, SDM, Ketahanan Pangan, Sosial, Budaya dan Agama,” kata Jons Manedi.

Dalam Rakor yang juga diikuti perwakilan jajaran Forkopimda Sumbar, BINDA, PLN, Telkom, KI Sumbar, KPID dan kalangan media, EO Debat Publik memaparkan disain ruangan debat, termasuk ruangan transit paslon sebelum dan sesudah debat.

“Khusus saat berdiri di podium, Paslon tidak dibolehkan membawa ponsel, android atau alat komunikasi lainnya, agar tidak mengganggu siaran ketika debat sedang berlangsung. Tapi di saat rehat, Paslon bisa menggunakan handphonenya kembali,” pungkas Jons Manedi. (ms/ald)