PAYAKUMBUH, MIMBAR — Ratusan pesilat dari berbagai perguruan silat yang ada di dalam dan luar Negeri mengikuti Festival Silat Internasional yang di gelar di Kota Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat. Kegiatan ini dibuka secara resmi Gubernur Sumbar, di Medan nan Bapaneh, Ngalau Indah, Sabtu (13/10).
Ratusan pesilat berasal berbagai perguruan baik dari Provinsi Sumbar, Kepulauan Riau, Provinsi Riau, Jakarta, Jambi bahkan ada yang dari Singapura. Dalam laporan panitia saat pembukaan, setidaknya, ada 25 perguruan silat yang ikut serta pada perhelatan ini.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Gemala Ranti mengatakan, melalui kegiatan ini pihaknya ingin mendorong agar silek tradisional bisa bersaing dengan seni bela diri lainnya. “Tujuan kegiatan ini juga membuat generasi muda lebih menyukai seni beladiri silek dalam beladiri,” katanya.
Dikatakannya, untuk kegiatan ini, dana yang digunakan berasal dari APBD Provinsi Sumbar dan juga dana pokok piker (Pokir) salah seorang anggota DPRD Sumbar, Supardi yang berasal dari Kota Payakumbuh. “Ini bentuk upaya dari Bapak Supardi untuk tetap menjaga salah satu tradisi Minangkabau dan juga daerahnya,” lanjutnya.
Walikota Payakumbuh diwakili Staf Ahli, Syahril menyambut baik diadakan kegiatan tersebut. Pihaknya mengaku bahwa ajang tersebut bisa menjadi sarana promosi wisata di Kota Payakumbuh.
“Kami dari Pemko mendukung kegiatan-kegiatan positif yang melibatkan banyak anak muda ini, seperti festival silat ini apalagi dengan adanya festival ini secara tidak langsung akan mempengaruhi perekonomian masyarakat Kota Payakumbuh menjadi lebih baik,” ujar Syahril.
Senada, Anggota DPRD Provinsi Sumbar asal Payakumbuh, Supardi menerangkan, melalui kegiatan Festival Silat Internasional ini, bukan hanya kebudayaan asli Minangkabau yang akan terjaga. Lebih dari itu, kegiatan ini memberikan efek perekonomian terhadap Kota Payakumbuh.
“Hotel-hotel di Kota Payakumbuh menjadi penuh selama beberapa hari belakangan. Tentunya ini akan memberikan dampak perekonomian yang positif untuk daerah ini,” jelasnya.
Dia juga menjelaskan, melalui kegiatan ini, pihaknya juga ingin terus melestarikan tradisi silat tradisional. Apalagi pada gelaran Asian Games 2018 lalu, kontingen Indonesia tampil sangat meyakinkan, dengan merebut juara umum pada cabang olahraga silat.
Ditempat terpisah, Reynaldo salah seorang Pandeka Silat dari Perguruan Silat Minsai Al-Fitrah Kota Payakumbuh mendukung dan mengapresiasi kegiatan Festival Silat Internasional yang digelar di Payakumbuh.
”Tentu kami dukung dan apresiasi kegiatan Silat internasional yang digelar di Kota Payakumbuh. Mudah-mudahan bisa terus memajukan Silat baik di Payakumbuh, Sumatera Barat maupun secara umum.” sebut Mantan Anggota Polri itu.
Sementara, Kepala Taman Budaya Provinsi Sumbar, Muasri yang menjadi leading sektor kegiatan ini mengungkapkan bahwa peserta internasional yang hadir hanya dari Singapura. Pesilat dari Brazil, Vietnam dan Madagaskar yang awalnya bersedia hadir, batal untuk hadir.
“Baru kembali dari ajang Asian Games dan juga faktor bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia menyebabkan mereka urung datang,” pungkas Muasri. (ms/adv)