Rektor UNP Ajak Civitas Akademika Lanjutkan Perjuangan M Yamin dan Prof Zainudin

Padang, Mimbar —  Universitas Negeri Padang telah mengalami sejarah perkembangan yang panjang sejak PTPG Batusangkar, FKIP, IKIP Cabang Padang, IKIP Padang, dan UNP. Hal yang sangat penting adalah pendiri universitas ini adalah Pahlawan Nasional Prof. Muh. Yamin dengan Dekan pertama adalah Prof. Zainuddin Sutan Kerajaan.

Rektor UNP Prof. Ganefri, Ph.D. dalam pidatonya pada Sidang Senat Terbuka dalam rangka peringatan Dies Natalis ke-65 dan Lustrum ke-13 di Auditorium UNP Air Tawar Padang menyampaikan bahwa capaian kerja universitas pada saat ini baik prestasi di tingkat nasional dan prestasi di tingkat Asia Tenggara seperti sertifikasi empat prodi dari AUN-QA cukup membanggakan dibarengi dengan dengan kehadiran mahasiswa dari Myanmar, Thailand, Brunei, dan Malaysia yang sesuai harapan.

Upacara Dies Natalis yang dipimpin oleh Ketua Senat UNP Prof. Dr. Z. Mawardi Effendi, M.Pd. ini dihadiri oleh Mentri Pendidikan dan Kebudayaan yang diwakili Dirjen Kemendikkbud Prof. Dr. Ali Gufron, staf ahli Kemendikbud RI Iwan Syahrir, Ph.D., Juru Bicara Kepala BIN, Wawan Purwanto, Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Fakhrizal, anggota Forpimda Sumatera Barat, Rektor LPTK dan Universitas lainnya di Indonesia.

Setelah pidato Rektor Prof Ganefri dilanjutkan dengan sambutan Kapolda Sumatera Barat, yang menyampaikan selamat berulang tahun dan selamat sukses kepada UNP yang telah ikut berpartisipasi aktif sejak dahulu untuk pengembangan Sumatera Barat pada khususnya dan Indonesia serta Asia Tenggara pada umumnya.

Pada kesempatan itu, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. yang juga adalah seorang dokter dan akademisi Indonesia serta Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia menjelaskan bahwa perkembangan teknologi harus dikejar dan dimanfaatkan secara terus menerus tentang disrupsi teknologi dan revolusi industri 4.0. Jadi, dosen dan guru harus memanfaatkan teknologi karena generasi yang belajar adalah generasi milenial yang akrab dengan teknologi masa kini.

Menurut Ali Gufron, pembelajaran pada masa kini harus diarahkan pada empat hal yakni kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif, kemampuan komunikasi, dan kemampuan bekerja sama. (ms/age)