Silvi Merasa Terhormat Tampil di Hadapan Ratusan Mahasiswa UNP

Silvi menyerahkan contoh rendang dalam kemasan dari rumah tendang Hj Fatimah pada Rektor UNP Prof. Ganefri

Padang — Pelaku usaha kuliner minang dari Solok, Silvi Lestari (42) berbagi pengalaman dengan ratusan mahasiswa Universitas Negeri Padang Kuliah umum yang berlangsung, Jumat (1/2/2019), digelar Kemenlu Republik Indonesia di Gedung Serba Guna Fakultas Teknik UNP.

Silvi begitu akrab disapa merasa terhormat karena bisa berdampingan sealin Dirjen Kerjasama Multilateral, Febrian Alphyanto Ruddyard juga dengan praktisi ekonomi kreatif nasional Presiden and Co-Founder Bukalapak.Com, Muhammad Fajron Rasyid.

Alumni mahasiswa Unand ini memuji kepemimpinan Rektor UNP, Prof Ganefri yang berupaya mengantisipasi pendidikan abad 21 yakni era revolusi industri 4.0.

Berbicara di acara kuliah umum : For Minang to the World Unleashing the Potentials of Creative Economy mengatakan, “Saya memang menikmati kreativitas sewaktu mahasiswa dulu. Saya pikir mahasiswa sekarang bisa lebih kreativ dari pada saya dulu. Era sekarang mahasiswa lebih memaksimalkan semangat entrepreneurnya karena melalui bisnis online semua orang bisa berperan,” kata pemilik kuliner randang dengan merek Randang Hj Fatimah itu.

Silvi yang menjadi inspirasi ratusan mahasiswa UNP ini, terlihat begitu luwes dalam berbagi pengalaman menjadi pengusaha, yang memproduksi randangnya di Kanagarian Koto Baru, Kabupaten Solok, tepatnya di Jorong Simpang, Kecamatanan Kubung. Silvi memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkenalkan produksi Randang Hj Fatimah kepada banyak orang tak terkecuali kepada Rektor UNP, Prof Ganefri.

Pada kesempatan kuliah umum itu, Silvi mengisahkan, proses bisnis rendangnya dimulai sejak tahun 2011 silam. Berawal dari kebiasaan bikin rendang untuk keluarga, Silvi lantas memutuskan membuka usaha kecil-kecilan. Hitung-hitung menambah pemasukan sebagai ibu rumahtangga (IRT).

Singkatnya, setelah setahun berjalan, Randang Hj Fatimah (nama ibunda Silvi yang disematkan dalam merek bisnis rendangnya) mulai nendapat tempat di hati masyarakat. Permintaan rendang pun mulai membeludak, terlebih saat jelang puasa, dan memasuki lebaran idul fitri. Mayoritas pemesan berada di luar daerah Sumbar sendiri.

Sejak mulai bisnis randang, Silvi memang lebih aktif memasarkan produknya melalui media sosial (medsos) facebook, twitter dan sebagainya. Sehingga, wajar pelanggannya lebih dominan di luar Sumbar. (Agusmardi)