Tanti Endang Lestari: Pressure FJKIP Membuat Kami Bergairah Melakukan Monev

Tanti Endang Lestari, Komisioner KI Sumbar. foto dok
Tanti Endang Lestari, Komisioner KI Sumbar. foto dok

YOGYAKARTA, MIMBAR — Komisioner Bidang Kelembagaan Komisi Informasi (KI) Sumbar, Tanti Endang Lestari mengaku sangat bergairah dan makin bersemangat dalam melakukan monitoring dan evaluasi (Monev) Keterbukaan Informasi Publik, karena mendapat “presure” dari Forum Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik FJKIP), yang diketuai Gusriyono, dengan sekretaris Zondra Volta dan bendahara Almudazir.

Hal itu disampaikan Tanti ketika menjawab pertanyaan Komisioner KI Jogjakarta, dimana kemitraan yang sudah lama terjalin juga menjadi pemacu adrenalin komisioner dalam melaksanakan bidang kerja masing-masing.

“Saya makin bergairah melakukan Monev karena presure FJKIP, sehingga semangat kerja meningkat dan publik bisa menikmati kehadiran lembaga ini, ditengah-tengah kebutuhan informasi pengelolaan keuangan negara,” ulas Tanti, Kamis (5/11/2020)

Dia juga membeberkan, awalnya merasa jengah atau agak kaku berdampingan dengan rekan-rekan FJKIP, tetapi setelah dijalani menjadi hal yang mengasyikkan, karena bisa saling mengisi serta memberi motivasi.

“Rekan-rekan FJKIP juga ikut membantu kita untuk publis kegiatan keterbukaan, termasuk juga mendongkrak PPID utama untuk lebih meningkatkan pelayanan keterbukaan,” ulas Tanti lagi.

Ketika Tanti memberikan penjelasan, tampak jajaran komisioner KI Jogja terkesima, dan berharap bisa melakukan hal serupa dengan KI Sumbar, karena bisa melakukan kemitraan dengan harmonis.

Apa yang disampaikan Tanti langsung disikapi serius ketua KI Jogjakarta M.Hasyim, dengan mengatakan segera melakukan hal serupa dengan menghimpun trik atau cara KI Sumbar, termasuk dalam penyelesaian sengketa.

“Luar biasa, kami akan segera melakukan hal serupa dengan Sumbar, dan kami berharap bisa diberi masukan dalam hal ini, agar dalam Monev serta penyelesaian sengketa informasi,” ulasnya.

Pertemuan yang berlangsung dengan keterbukaan dan saling shering tersebut tidak terasa menghabiskan waktu hampir 3 jam, namun dialog tetap berlanjut tanpa terasa.

Dalam pertemuan tersebut banyak hal yang didapatkan, termasuk juga dengan hal penyelesaian sengketa di tanah kerjaan. (ms/rls/fjkip)