
Batusangkar, mimbarsumbar.id — Setelah berhasil selenggarakan edukasi “Digital Ocean” sesi satu dan dua pada 5-6 Agustus 2022, tim KKN Universitas Andalas (Unand) Nagari Limo Kaum juga sukses selenggarakan edukasi Digital Ocean sesi ketiga di SMP N 3 Batusangkar pada Jumat, (12/8/2022).
Sesuai tajuk acara, kegiatan ini dijalankan demi memberikan pemahaman terkait batasan dalam dunia digital mulai dari bahaya rekam jejak digital, etika digital, hingga budaya digital.
“Dunia digital sama seperti lautan, dapat menghidupi dan juga mematikan. Oleh karena, itu kita perlu mengetahui bagaimana bahaya hingga budaya dalam mengarungi lautan digital yang luas,” ujar Ketua KKN Nagari Limo Kaum Farhan Alfathra saat diwawancarai di SMP N 3 Batusangkar, Jumat (12/8/2022).
Di samping itu, kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kominfo Tanah Datar ini diikuti oleh siswa/i kelas 7 di sesi pertama, kelas 9 di sesi kedua, serta kelas 8 di sesi ketiga. Salah satu pemateri budaya digital, Rania Salsabila mengatakan pengguna media digital harus menjunjung nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika dalam bermedia sosial agar tidak terjerumus dalam dampak negatif arus media digital.
“Kita sebagai penerus bangsa harus tetap memahami dan menjaga nilai-nilai pancasila meskipun berada dalam dunia digital. Sebisa mungkin kita tetap memegang kebudayaan Indonesia dan mengajak negara luar untuk juga mengenal budaya negara kita,” jelas Rania saat penyampaian materi.
Sementara itu, Ketua Acara Digital Ocean Febri Madoni mengatakan kegiatan ini dapat menjadi wadah untuk mengenal seluk beluk dunia digital lebih dalam dari segi positif dan negatif. Menurut Febri, hal ini juga dikhususkan bagi anak-anak, remaja, maupun kaum milenial sebagai pengguna media sosial terbanyak.
“Semoga kegiatan ini dapat membuat para siswa lebih berhati-hati dan bijak dalam dunia digital sesuai dengan adat istiadat, kebudayaan lokal, norma-norma yang berlaku, dan nilai nilai pancasila,” kata Febri.
Adapun acara ini disambut hangat oleh warga sekolah SMP N 3 Batusangkar. Para peserta mengikuti kegiatan dengan diskusi, kuis, dan games yang membangkitkan semangat peserta memahami pentingnya batasan dalam dunia digital. (ms/tasya)