Unand Rekomendasikan Ekosistem Pendidikan Nasional jadi Pilar Utama Pendidikan Karakter

Penyerahan pokok-pokok fikiran Unand atas pertanyaan Pokja Peta Jalan Pendidikan oleh Wakil Rektor III Unand Insannul Kamil kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Hetifah Sjaifudian. foto.dok
Penyerahan pokok-pokok fikiran Unand atas pertanyaan Pokja Peta Jalan Pendidikan oleh Wakil Rektor III Unand Insannul Kamil kepada Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ibu Hetifah Sjaifudian. foto.dok

Padang, Mimbar — Wakil Rektor III Unand Insannul Kamil mengusulkan ekosistem pendidikan nasional yang diharapkan menjadi pilar utama pendidikan berkarakter. Usulan disampaikan kepada Komisi IX DPR RI.
“Unand mengusulkan ekosistem pendidikan nasional pilar utamanya pendidikan berkarakter,” ujar Insannul Kamil saat dialog kunjungan spesifik dengan Panja Peta Jalan Pendidikan Komisi X DPR RI Dr. Ir. Hetifah Sjaifudin, MPP, di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Jum’at (20/11).
Pertemuan terbatas panja Komisi X DPR RI dengan penerapan protokol kesehatan ketat oleh peserta yang terdiri dari perwakilan pemerintah provinsi, dinas pendidikan, universitas negeri dan swasta, tokoh masyarakat/adat, lembaga pendidikan informal/ non formal dan pendidikan khusus (Disabilitas) dan kelompok dunia usaha dunia industri (DUDI).
Insannul Kamil yang akrab disapa Nanuk mengatakan bahwa perguruan tinggi sejatinya adalah tempat untuk mengembangkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual anak bangsa yang harus diberikan fleksibilitas dan otonomi dalam tata kelolanya.
“Fleksibilitas dan otonomi merupakan kata kunci bagi perguruan tinggi untuk memberikan kontribusi besar terhadap upaya peningkatan daya saing bangsa, inovasi dan pertumbuhan ekonomi nasional,”ujar Nanuk.
Peta jalan pendidikan yang dibuat kata Nanuk harus memberikan arah bahwa sistem pendidikan tidak lagi dilakukan dengan cara biasa tetapi harus dilakukan dengan prinsip kolaborasi dan goyong royong.
“Peta jalan pendidikan haruslah menjadi solusi terhadap persoalan disparitas akses pendidikan (gender dan disabilitas) dan disparitas kualitas yang terjadi, baik dalam skala kewilayahan maupun dikotomi pendidikan negeri dan swasta,”ujarnya.
Peta jalan pendidikan juga kata Nanuk harus mampu memberikan kepastian bahwa pendidikan dijalankan dengan prinsip berkeadilan, berkesetaraan dan berkelanjutan.
“Ini menjadi benteng kuat dari gempuran dahsyat kemajuan teknologi dan inovasi digital yang disebut era revolusi industri 4.0 dan society 5.0,” ujarnya.
Transformasi dalam dunia pendidikan telah mengubah cara berpikir bahwa pendidikan tidak bisa lagi dikelola dengan cara-cara lama yang telah usang.
“Program Kampus Merdeka, Merdeka Belajar harus diapresiasi karena telah membuka kunci keterpasungan perguruan tinggi untuk dapat dikelola dan bergerak fleksibel dan otonom,” ujarnya.
Insannul Kamil mengatakan bahwa Unand memilki harapan dan merekomendasikan pendidikan karakter harus menjadi orientasi dan pilar utama dalam struktur peta jalan pendidikan nasional. (ms/rls/ald)