Malang, Mimbar — Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur memiliki langkah seribu untuk mengentaskan kemiskinan yang jumlahnya 10 persen dari total penduduk. Penciptaan lapangan kerja menjadi andalah bagi kabupaten terluas kedua di Provinsi yang dipimpin mantan Mensos Khofifah Indarparawansa itu.
Bagaimana Kabupaten Malang menciptakan lapangan kerja, Asisten Sekda Malang Bidang Ekbang Kesra dr. Abdul Rahman menjelaskan, pihaknya menjadikan sektor pariwisata dan lingkungan hidup sebagai panglima pembangunan. Seluruh sektor terkait akan terhela dengan pengembangan pariwisata, seperti sektor pertanian, sektor industri, sektor jasa dan sektor keuangan. Kesemuanya akan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas dan termasuk orang miskin di dalamnya.
Demikian juga dengan lingkungan hidup. Dari pengelolaan sampah saja, Kabupaten Malang bisa menghidupi ratusan bahkan ribuan warga miskin. Sampah sampah yang dihasilkan diolah dan dipilah untuk dijadikan pupuk, kerajinan dan juga produk lain yang bernilai ekonomi. “Dengan produk sampah yang sangat besar, hidup ratusan orang disana. Mulai dari tukang sapu, pemulung dan petugas pengolahan sampah semuanya mendapat rezeki,” kata Abdul Rahman.
Khusus perkara sampah, seorang petugas dari DLH Kabupaten Malang bernama Renung menjelaskan, di Kabupaten Malang ada empat TPA (tempat pengelolaan akhir sampah). Ada 16 titik pengolahan sampah dan bahkan ada pengolah sampah mandiri. “Banyak juga pengelolaan sampah yang kami lakukan ini yang diadopsi oleh daerah lain,” kata Renung. Dari pengelolaan sampah dihasilkan produk produk dan energi dan semuanya bisa ditukarkan dengan uang. “Inilah yang disebut dengan pengentasan kemiskinan itu sesungguhnya,” kata Renung.
Sukses Kabupaten Malang mengolah sampah jadi uang, sekaligus menjadi media pengentasan kemiskinan rupanya mengilhami Walinagari Sungai Duo Ali Amran, S.Pd untuk diterapkan di Taluak Sikai. “Saya ingin pengelolaan sampah profesional di Taluak Sikai. Saya sudah siapkan lahan 1 hektat di Taluak Sikai. Nanti seluruh sampah di Sungai Duo akan diolah di Taluak Sikai,” kata walinagari yang lihai berbahasa Jepang ini. (ms/rls/ald)